JAKARTA – MARITIM : Badan Pusat Statistik (BPS) di 82 kota menyebutkan, pada September 2019 terjadi deflasi 0,27%, atau penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,75 pada Agusus 2019 menjadi 138,37 pada September 2019.
Tingkat Inflasi tahun kalender (Januari-September) 2019 sebesar 2,20% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2019 terhadap September 2018) sebesar 3,39%.
Deflasi terjadi karena ada penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,97%. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28%.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,09%. Kelompok sandang 0,72%, kelompok kesehatan 0,32%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,47% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01%.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2019, antara lain cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, tomat sayur, cabai rawit, telur ayam ras, ikan segar, ketimun, pir, tomat buah, bawang putih dan tarif angkutan udara.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain emas perhiasan, uang kuliah akademi (perguruan tinggi), beras, bayam, sawi, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek filter dan tarif sewa rumah.
Pada September 2019 dari 7 kelompok pengeluaran, tercatat 1 kelompok memberikan andil deflasi, 5 kelompok memberi andil inflasi dan 1 kelompok tidak memberi andil terhadap deflasi nasional.
Kelompok pengeluaran yang memberi andil deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,44%. Kelompok pengeluaran yang memberi andil inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,05%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02%. Kelompok sandang 0,05%, kelompok kesehatan 0,01% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04%.
Sementara kelompok pengeluaran yang tidak memberi andil terhadap deflasi nasional, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Tingkat inflasi tahun kalender 2019 sebesar 2,20% dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,39%. Sementara tingkat inflasi pada periode sama tahun kalender 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 1,94% dan 2,66% dan tingkat inflasi tahun ke tahun September 2018 terhadap September 2017 dan September 2017 terhadap September 2016 masing-masing sebesar 2,88% dan 3,72%.
Dari 82 kota IHK yang dipantau BPS, tercatat 70 kota mengalami deflasi dan 12 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94% dengan IHK sebesar 144,61 dan terendah terjadi di Surabaya 0,02% dengan IHK 137,13. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh 0,91% dengan IHK 139,48 dan terendah terjadi di Watampone dan Palopo masing-masing 0,01% dengan IHK masing-masing 134,97 dan 136,36. (Jum)