AKR Corporindo Serahkan 103 Hektare Lahan JIIPE ke Freeport

Director Finance PT BMS (kiri) dan Director finance PT BBKMS
Director Finance PT BMS (kiri) dan Director finance PT BBKMS

MANYAR GRESIK – MARITIM : Membuktikan bahwa kawasan pelabuhan terpadu di Kabupaten Gresik merupakan lahan yang kedepannya diprediksi akan jadi pendukung potensial industri di pantai utara Jawa Timur, PT AKR Corporindo Tbk menyerahkan lahan seluas 103 hektare di Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) yang berada di lingkungan pelabuhan Manyar Gresik, kepada PT Freeport Indonesia (PT FI). Suresh Vembu Direktur AKR Corporindo menyebutkan perseroan telah menyerahkan lahan seluas 103 ha kepada PT FI. Ujarnya: “Ya, sudah   confirmed, lahan seluas 103 ha sudah hand over ke Freeport”.

Menurut Suresh, lahan tersebut disewakan untuk keperluan pabrik pengolahan konsentrat. Namun, ia belum dapat memberi detil terkait dengan penyewaan lahan di kawasan industri yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu. Jelasnya: “ Yang terkait dengan harga sewa lahan, masih dalam negosiasi , dan pada tahap sekarang in the form of rental agreement”.

Read More

Pada saat ini, PT FI sudah mengerjakan pembangunan pabrik sudah mulai membangun instalasi pabrik konsentrat yang kedepan akan menjadi salah satu bahan pengolahan emas, tembaga, dan lain sebagainya. Proses pengerjaan smelter tersebut baru mencapai 3,8% yang diproyeksikan akan beroperasi pada tahun 2023. Masih menurut Suresh, ke depan nantinya tidak tertutup kemungkinan bagi PT FI untuk tak sekedar menyewa, tetapi bahkan membeli lahan yang menjadi lokasi proyek smelter tersebut.

Kawasan industri JIIPE berada di atas lahan seluas 3.000 ha yang terbagi dalam tiga kawasan yaitu 1.700 ha untuk industri, 400 ha untuk pelabuhan terpadu dan 800 ha untuk kawasan hunian. Suresh mengungkapkan bahwa sejak 2015 hingga September 2019, lahan JIIPE telah terjual seluas 75 ha. Selain itu, pada tahun ini sudah ada prapenjualan (marketing sales) seluas 10 ha. Pungkasnya: “Luas stage 1 yang sudah dapat dijual adalah 500 ha, karenanya masih ada banyak industri yang dapat masuk di stage 1. Setelah stage awal sudah terpenuhi, nanti baru masuk ke stage 2 dan stage 3”.  (Mrt/2701)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *