JAKARTA — MARITIM : Pertumbuhan kredit hingga akhir 2019 diperkirakan hanya mencapai 9,7 persen (yoy), lebih rendah dibanding tahun sebelum. Artinya hasil survei Bank Indonesia (BI) ini mengindikasikan bahwa, pertumbuhan kredit realisasinya Hasil survei Bank Indonesia (BI) mengindikasikan tidak sesuai target 10-12 persen pada 2019.
Sebab sesuai survei BI, pertumbuhan kredit pertumbuhannya baru terjadi pada triwulan ke IV-2019. Disatu sisi, triwulan ke III-2019, pertumbuhan kredit melambat.Perkembangan tersebut tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada triwulan III-2019 sebesar 68,3 persen, lebih rendah dibandingkan 78,3 persen pada triwulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi. Sementara itu, pada triwulan IV-2019 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat, didorong oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi yang menguat dan juga risiko penyaluran kredit yang relatif terjaga.
Data ini sejalan dengan prakiraan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan IV-2019, diprakirakan lebih longgar. Dengan demikian, terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 11,8 persrn, sedikit lebih rendah dibandingkan 12,0 persrb pada triwulan sebelumnya.
“Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit kepemilikan rumah/apartemen, kredit investasi, dan kredit UMKM. Dengan aspek kebijakan penyaluran kredit, yang akan antara lain plafon kredit, suku bunga, dan agunan,”tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko, Rabu (17/10) dalam siaran pers yang diterima Tabloid Maritim.Com . (Rabiatun)