Agar Tetap Eksis, Ini yang Harus Dilakukan PBM

MARITIM, YOGYKARTA: Untuk keberlangsungan usaha di pelabuhan, perusahaan bongkar muat (pbm) didorong untuk bersinergi dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan prinsip saling menguntungkan dan profesional serta menciptakan efisiensi logistik.

Harapan itu disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut, Capt.Wisnu Handoko saat membuka Rakernas APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia 2019, di Yogyakarta, hari ini Senen (28/10).

“Undang -undang pelayaran nomor 17 tahun 2008 memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada BUMN dan swasta untuk berusaha,” kata Capt. Wisnu Handoko.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan bongkar muat adalah bagian dari elemen yang sangat berpengaruh terhadap biaya logistik. Sebab, cepat atau lambatnya bongkat muat akan berdampak pada performance kinerja pelabuhan.

Untuk itulah, Wisnu mendorong agar usaha bongkar muat dilaksanakan secara profesional, didukung sdm yang berkompeten dan menyesuaikan perkembangan iptek yang kini lebih dikenal dengan industri 4.O.

Sementara itu, Ketua Umum DPP APBMI, H.M Fuadi mengatakan, sinergi dangan BUP adalah sebuah keharusan bagi PBM untuk terus melangsungkan usahanya. “Selama ini mungkin masih ada mis dan sebagainya, untuk itulah perlu dibuat komitmen dengan BUP dengan prinsip saling menguntungkan. DPP APBMI dan Pelindo tengah menyiapkan konsep komitmen untuk kegiatan bongkar muat,” kata Fuadi.

Fuadi juga mengharapkan Kementerian Perhubungan segera menerbitkan aturan main dan teknialsnya BUP melakukan bongkar muat. sebab, KM 152/2016 ada pasal yang menegaskan akan diatur lebih lanjut tentang BUP dapat melakukan bongkar muat.

Senada dengam Fuadi, Ketua DPW APBMI DKI Jakarta, Juswandi Kristanto ditemui di sela-sela pembukaan Rakernas APBMI itu mengatakan, sinergi dengan BUP merupakan jalan yang terbaik selama dalam prinsip saling menguntungkan dan profesional.(A.Habib)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *