JAKARTA – MARITIM : Sosok Susi Pudjiastuti selalu menarik perhatian sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019. Satu dari delapan perempuan dalam kabinet ini seketika disorot jutaan pasang mata rakyat Indonesia lantaran latar pendidikannya yang kala itu baru memegang ijazah SMP. Kendati demikian, pada 2018 dia mengikuti ujian paket C di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan dinyatakan lulus dengan menempati rangking pertama. Bahkan kemudian ia dapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada Yogya dan juga Institut Teknologi Sepuluh November Surbaya. Selain itu, publik pun dibuat tercengang dengan tingkah menteri perempuan yang satu ini. Usai pelantikan dia tertangkap kamera tengah merokok dan memiliki tato burung phoenix di kaki kanannya. Sosok Susi kemudian dikagumi publik karena kinerjanya dan ketegasan terhadap para pencuri ikan. Dia berani menenggelamkan ratusan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
Ketika masa tugasnya berakhir sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, warga net pun ramai-ramai mengungkapkan kesedihan dan kehilangannya karena Susi tak dipilih Jokowi lagi. Salah satunya disampaikan akun twitter @adityabaguswibowo “Aku gak ngerti politik.. Tp kok berasa kehilangan ibu yak..” cuit Aditya yang mengaitkan akun @susipudjiastuti.
Dalam pisah sambut Menteri Kelautan dan Perikanan di Gedung Mina Bahari, Jakarta, Rabu lalu, air mata Susi jatuh. Tak sedikit pegawai yang menangis terisak ketika bersalaman untuk terakhir kalinya dengan menteri perempuan yang bersuara berat itu. Susi mengakui air mata yang tumpah itu karena melihat pegawainya menangis. Tuturnya: “Tadi saya nangis karena anak-anak, kayak Happy, Lina, Rono, yang biasa bikinin kopi. Kopi…kopi…kopi… Rono pun datang. Selama 5 tahun ini luar biasa”.
Kendati begitu, Susi lega karena penggantinya di KKP adalah Edhy Prabowo, mitra kerjanya di DPR dan paham dunia perikanan dan kelautan. Dia mengaku rutin bertemu Edhy dan berbincang untuk membahas masalah perikanan dan kelautan saat menjadi mitra kerja.
“Saya yakin beliau akan berhasil. Pengalamannya jauh lebih banyak dan bukan orang baru. Beliau kenal saya luar dalam, maksudnya kerjaannya,” kata Susi seraya tertawa.
Selepas jadi menteri, Susi mengaku ingin berlibur. Namun dia enggan beberkan tujuannya. Ditanya apakah akan masuk partai politik setelah ini, Susi kembali menjawab bahwa dirinya hanya akan berlibur. Pungkasnya: “Mau libur, titik. Terkait karir, saya sudah berkarir sejak belum menjadi menteri. Jadi ibu juga karir, nenek juga karir. Pandu laut nusantara, tetap mencintai, menjaga laut”. (Team)