APTRINDO: TOD Khusus Kargo Untuk Pangkas Biaya Logistik

Deretan truk pengangkut barang, berpotensi pngkas biaya logistik?
Deretan truk pengangkut barang, berpotensi pngkas biaya logistik?

JAKARTA – MARITIM : Berbagai akal sudah dicoba, sebagai upaya menurunkan biaya logistik. Kini giliran Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengusulkan agar pemerintah membangun transit oriented development (TOD) khusus untuk aktivitas angkutan barang. Kyatmaja Lookman, Wakil Kjetua Umum Aptrindo, menuturkan setelah Budi Karya Sumadi ditugasi kembali menjabat Menteri Perhubungan, harusnya langsung tancap gas membenahi sektor logistik dan angkutan barang.

Ujarnya kepada beberapa awak media: “Seharusnya segera tancap gas, karena selama ini masalah barang hanya sedikit disenggol, karena fokus pemerintah banyak ke penumpang saja. TOD yang dibuat pun untuk orang, antara lain MRT, LRT, Commuter. Padahal harusnya mulai dipikirkan TOD barang di simpul-simpul logistik yanfg menjadi pusat konsolidasi muatan di sana”.

Read More

Menurut Lookman, pada saat ini biaya logistik baru turun sekitar 2% dari 26% ke level 24%  terhadap produk domestik bruto (PDB). Padahal, Malaysia dan Thailand sudah berada pada level 15% terhadap PDB. Menurutnya, keberadaan TOD untuk barang ini dapat menurunkan biaya logistik secara drastis. Ujar: “Harus dihidupkan semacan lokasi terjadinya perpaduan semua jenis transportasi disana truk dan kereta misalnya, truk dan kapal, seperti MRT dan busway,” jelasnya.

Para petinggi bidang logistik, saat ground breaking TOD di Stasiun Juanda

Selain itu, tempat atau daerah tersebut dilengkapi dengan fasilitas pergudangan, fulfillment, dan sebagainya layaknya pada TOD orang, terdapat fasilitas hotel, dan pusat perbelanjaan.

Dengan demikian, terjadi sinergi antarmoda angkutan barang dan mengurangi biaya logistik. Pungkasnya: “Daerah yang cocok untuk membangkitkan konsolidasi muatan dan serapan muatan, akanb lebih bagus kalau di sana, merupakan sentra penghasil dan daerah yang padat penduduknya, bisa pabrik, bisa pertanian, pertambangan dan lain-lain”.

TOD merupakan konsep kekinian dari pembangunan properti yang dibangun terintegrasi dengan transportasi. TOD menautkan pembangunan simpul-simpul massa seperti tempat tinggal (rumah susuh, apartemen), pusat perbelanjaan, hotel dikolaborasikan dengan simpul transportasi seperti busway, stasiun kereta dan terminal.  (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *