Pangandaran Disulap Mirip Hawaii, 1.300 PKL Direlokasi

PANGANDARAN JABAR – MARITIM : Pangandaran, yang pada mulanya hanyadikenal sebagai kota kecil di sudut tenggara Provinsi Jawa Barat, kini kian moncer ketika Susi Pudjiastuti yang mulanya adalah pedagang ikan dengan bekal ijazah SLTP, tetapi menjadi viral saat diangkat oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Meneri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Jokowo – JK Jilid I yang lalu.

Hari-hari ini, Pantai Barat dan Timur di Teluk Pangandaran akan direvitalisasi menjadi destinasi wisata yang menarik. Hal itu dilakukan sebagai upaya guna wujudkan Kabupaten Pangandaran sebagai Kabupaten Wisata di Jawa Barat. Revitalisasi dimulai dengan relokasi sekira 1.300 Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang bibir pantai Pangandaran. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran pun menyediakan empat pasar untuk para PKL. Desain wajah baru Pantai Barat dan Timur Pangandaran sendiri akan memiliki jalur pedestrian yang lebih lebar dan nyaman, shower di tepi pantai, ikon baru, menara penjaga pantai yang akan berfungsi meningkatkan keamanan, serta perbaikan drainase.

Sesuai kesepakatan antara Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar dan Pemkab Pangandaran, penataan Pantai Barat dan Timur Pangandaran bertujuan untuk memberi ruang terbuka kepada wisatawan dan masyarakat sekitar, sekaligus memudahkan akses menuju pantai. Kata Dian Heri Sofyan, desainer tim revitalisasi Pantai Barat dan Timur Pangandaran, dalam West Java Future Design di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (26/10/19): “Tujuan utamanya membuat pengunjung nyaman, dan pantainya bersih. Akan ada juga penambahan fasilitas. Misal, setelah pengunjung bermain pasir maupun berenang dan ingin membersihkan badan, akan tersedia pancuran air pembilas. Selain itu, juga akan diperbanyak jumlah toilet. Nanti ada juga gazebo dan perbaikan drainase. Di pantai Timur ada penambahan ikon baru. Bentuknya seperti perahu”.

Menurut Dian, aspek keselamatan dan keamanan untuk pengunjung, juga tak luput dari perhatian. Rencananya, pada tahap I, akan dibangun tower penjaga pantai. Dengan begitu, kata dia, pengunjung yang berenang atau bermain di sepanjang pantai akan lebih nyaman: Jelasnya: “Tidak hanya penataan di daratnya, tapi juga di lautnya. Sesuai arahan dari Pemdaprov Jabar, kami akan membangun Break Water tahap I”.

Adapun studi literatur revitalisasi Pantai Barat dan Timur Pangandaran merujuk kepada pantai-pantai yang berada di Hawaii. Meskipun demikian, Dian menyatakan bahwa revitalisasi tak akan menghilangkan cutra budaya maupun ciri khas dari Pangandaran. Sebagai contoh, kegiatan nelayan eret atau nelayan yang menangkap ikan dengan cara menarik jaring di bibir pantai pun akan difasilitasi. Apalagi, banyak wisatawan yang tertarik dengan kegiatan tersebut.

Kata Dian lebih jauh: “Kegiatan nelayan itu, merupakan kondisi aktual di sana. Bagi sebagian orang, itu hal yang menarik. Bagi nelayan itu adalah kegiatan sehari-hari, sebagai bagian dari budaya yang akan dipertahankan. Saya selalu katakan kepada semua pihak agar Pangadaran harus tetap jadi Pangandaran.  Harus menampilkan sisi baik dari Pangandaran”.

Revitalisasi tahap I akan selesai pada akhir tahun, hingga awal tahun 2020, Pantai Barat dan Timur Pangandaran akan makin menarik dan menjadi primadona destinasi wisata di Tatar Sunda. Leres! Hatur nuhun.  (Team)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *