Jateng Tawarkan Potensi Investasi Rp86,34 Triliun

Kareta api wisata, melintas tepian Rawa Pening
Kareta api wisata, melintas tepian Rawa Pening

SEMARANG – MARITIM : Dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE) 2019 pada 5 November 2019 BESOK, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menawarkan potensi investasi senilai Rp75 triliun dan US$810 juta (sekitar Rp11,34 triliun).

Ratna Kawuri, Kepala Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemprov Jateng mengatakan CJIBF dan CJBE ke-15 akan digelar di Jakarta. Kegiatan tahunan ini bertujuan memberikan ruang kepada pemrakarsa proyek untuk menawarkan peluang investasi kepada calon pemodal. Ungkapnya, Rabu (30/10/2019) lalu: “Pemrakarsa proyek dapat dari Pemprov Jateng, pemerintah kota/kabupaten, BUMN/BUMD. Pemrakarsa ini akan menjelaskan potensi-potensi investasi yang tersedia”.

Total potensi investasi yang ditawarkan mencapai Rp86,34 triliun, dengan rincian investasi berdenominasi rupiah Rp75 triliun, dan berdenominasi dolar AS sebesar US$810 juta (sekitar Rp11,34 triliun, kurs Rp14.000 per dolar AS). Menurut Ratna, terdapat tiga jenis kualifikasi proyek yang ditawarkan berdasarkan tingkat kesiapannya.

Pertama, proyek yang perencanaan dan kajiannya sudah matang, hingga siap ditawarkan; Kedua, proyek yang prospektif dengan proses perencanaan yang masih berjalan, dan; Ketiga, proyek yang potensial dari sisi ekonomi, tetapi belum dilakukan kajian khusus.

Ada lima sektor unggulan yang ditawarkan kepada calon investor, yakni pariwisata, manufaktur, properti, infrastruktur, dan agrikultur. Salah satu contoh proyek turisme ialah pengembangan kawasan wisata Agroedupark Tlogowening Kabupaten Semarang senilai Rp361,5 miliar.

Di sektor manufaktur ada proyek pengembangan industri perikanan udang terpadu di Kabupaten Cilacap senilai Rp550,02 miliar. Di bidang properti, Pemprov menawarkan pengembangan Solo Convention-Exhibition Hall senilai Rp124,48 miliar.

Kemudian, di sektor infrastruktur ada proyek docking kapal di Kabupaten Rembang senilai Rp45,50 miliar. Dalam sektor agrikultur ada proyek pembenihan ikan nila salin di Kabupaten Pati sebesar Rp11,93 miliar.

Dalam ajang CJIBF dan CJBE 2019, ditargetkan jumlah peserta mencapai 400 orang. Sampai dengan Selasa (29/10/2019) tercatat sudah ada 330 investor yang mendaftar, dan 214 di antaranya sudah menyampaikan kepeminatannya atau letter of interest (LoI).

“Tiga sektor yang paling diminati investor adalah manufaktur, infrastruktur, dan pariwisata. Selain menentukan minat terhadap masing-masing sektor, 214 calon investor itu juga dapat menentukan lokasi proyeknya di kota/kabupaten yag akan menjadi pilihan mereka” pungkas Ratna Kawuri.  (Uti/Smr/Maritim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *