JAKARTA – MARITIM : Berbekal sediaan dana sebesar Rp.2 Triliun, Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan berencana membangun dan meningkatkan konektivitas ‘5 Kawasan Bali Baru’ sebagai lima destinasi super prioritas pada tahun ini. Lima destinasi super tersebut meliputi Danau Toba, di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Menjawab konfirmasi para awak media di Jakarta Kamis peka lalu, Menhub mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo tetap fokus terhadap pembangunan infrastruktur. Sekalipun kini penekanan pada pengembangan SDM, infrastruktur tetap menjadi tulang punggung pembangunan untuk meningkatkan konektivitas. Jelas Menhub: “Kami diberi porsi sejumlah dana, sejkumlah kira kira Rp.2 triliun, tetapi itu di luar yang dilakukan oleh BUMN maupun para investor. Terdapat mereka yang akan berinvestasi sebesar Rp.1 triliun. Untuk hal itu, kami akanb Kita bangun banyak pelabuhan dan fasilitas menunjangnya”.
Menurut Menhub, dalam satu tahun, ditargetkan akan menyelesaikan masalah-masalah di lima destinasi prioritas itu. Kemenhub juga akan membangun beberapa bandar udara, memadukan kinerja dan sarana transportasi darat, laut maupun udara untuk meningkatkan konektivitas. Kendati harus membangun dalam tenggat waktu yang cukup sempit, tetapi Menhub Budi yakin akan mampu membangun lima destinasi tersebut. Ujarnya: “Itulah tantangan yang harus dihadapi, karena harus selesaikan pembangunan sehingga aksebilitas antarmoda terjadi di titik wisata”.
Sejalan dengan perencanaan, Menhub Budi Karya akan membangun beberapa pelabuhan baru untuk memisahkan pelabuhan penumpang, dengan pelabuhan logistik yang saat ini masih menyatu seperti yang terjadi di Labuanbajo. Selain itu, pembangunan bandara juga digencarkan seperti bandara di Yogyakarta yang pada saat ini telah digunakan. Selanjutnya, akan dibangun jalur kereta api dari Kulon Progo hingga Yogyakarta serta membangun jalur bus atau kereta api ke Borobudur.
Memungkasi penjelasan, Menhub berharap, pembangunan konektivitas dan pariwisata dapat mendorong daya saing Indonesia untuk berkompetisi secara internasional di antara iklim ekonomi global yang tengah berat. Katanya: “Apa yang kita miliki begitu indah dan potensial, maka kami yakin pariwisata memiliki potensi unggul untuk jadi sarana meraup devisa bagi Indonesia”. (Mrt/2701)