JAKARTA – MARITIM : Menjelang pelaksanaan peak-season untuk angkutan laut pada periode libur Natal tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), diprediksi akan mengalami ningkatan sebesar 1,8% di keseluruhan jalur nasional. Namun khusus di Kawasan Timur Indonesia (KTI) diperkirakan akan mencapai 5%.
Hal tersebut disampaikan oleh Capt. Wisnu Hndoko, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) mewakili Dirjen Perhubungan Laut, di sela-sela pembukaan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Kamis lalu. Ujar Capt. Wisnu: “Kenaikan diprediksi 1,8% atau 1.191.786 penumpang dari sekitar 3,4 juta kapasitas angkut dan di Kawasan Timur Indonesia menjadi 5%”.
Ditegaskan, untuk mewujudkan angkutan laut yang berkeselamatan, ada empat hal yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana angkutan laut, kesamaan pandang dalam penyelenggaraan Nataru, terintegrasinya Rencana Operasi (Renop) Nataru, dan tersedianya langkah dan antisipasi dalam penanganan Nataru. Untuk lonjakan penumpang, diprediksi terjadi pada 21 Desember (Periode Pra Natal), 28 Desember (Periode Natal dan Tahun Baru), dan 4 Januari 2020 (Periode Pasca Tahun Baru).
Pungkas Capt. Wisnu: “Ditjen Perhubungan Laut juga akan melaksanakan pemantauan Angkutan Laut Nataru dengan menggelar Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mulai 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020 di seluruh pelabuhan di Indonesia. Terdapat 51 pelabuhan yang akan dipantau untuk melihat perkembangannya dari tahun ke tahun. Pada angkutan laut Nataru di KTI, terbanyak diantaranya dari Ambon, Sorong, Jayapura, dan Merauke”. (Team Liputan)