Cilacap Dianggap Sebagai Super Market Bencana

Seorang warga melintasi halaman rumahnya yang tergenang banjir
Seorang warga melintasi halaman rumahnya yang tergenang banjir

CILACAP – MARITIM : Tri Komara Sidhy Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap menekankan pentingnya evakuasi mandiri dalam pengurangan risiko bencana. Hal itu disampaikan dalam sosialisasi Penanggulangan Bencana Alam di Markas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TBI-AL) Cilacap, Rabu lalu.

Ujarnya melalui siaran resmi: “Cilacap merupakan super marketnya bencana. Potensi bencana alam apapun ada di sini, kecuali erupsi gunung berapi. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami langkah langkah upaya evakuasi mandiri” ujarnya dalam siaran resmi.

Masyarakat harus memahami pentingnya evakuasi mandiri apabila terjadi bencana, baik di dalam maupun di luar rumah. Selain memahami tindakan yang harus diambil ketika terjadi bencana, upaya mitigasi ini pun harus dilengkapi oleh fasilitas pendukung, yang berada di lingkungan sekitarnya.

Indikator Bahaya

Misalnya, masyarakat dapat memanfaatkan lampu gantung sebagai deteksi dini apabila terjadi gempa bumi. Alat sederhana ini dapat dilengkapi gantungan dengan bunyi bunyian gemerincing, hingga dapat jadi indikator tanda bahaya. Imbuhnya: “Selain itu, selalu sedia senter atau alat bantu penerangan di tempat tidur. Biarkan kunci rumah tetap tergantung di tempatnya, hingga apabila terjadi gempa bumi di malam hari kita mampu bertindak cepat menyelamatkan diri”.

Upaya mitigasi lain yang dapat dilakukan, misalnya dengan menyediakan tas siaga, yang di dalamnya tersimpan surat-surat maupun barang berharga lain yang merupakan prioritas penyelamatan. Apabila hal ini dapat dilakukan, setidaknya risiko korban jiwa pada kejadian bencana alam dapat dihindari.

Sementara itu Kepala UPT BPBD Kabupaten Cilacap Andi Susilo, menyampaiakn untuk dapat melakukan evakuasi mandiri masyarakat harus memahami jalur-jalur evakuasi yang aman di lingkungannya. Hal ini perlu diawali dari diri sendiri, dan disampaikan ke keluarga masing-masing. Jelasnya: “Sebenarnya peringatan dini itu dimulai ketika ada gempa. Jangan pernah menunggu untuk menyelamatkan diri. Apabila memang getarannya terasa besar, segera lari menuju tempat yang aman”.

Dalam acara sosialisasi ini, peserta mendapat informasi mengenai zona rawan terdampak tsunami, serta jalur jalur evakuasi mandiri. Sebagai tindak lanjut, materi juga disampaikan dalam bentuk simulasi, hingga apa yang disampaikan lebih mudah dipahami peserta.

Siaga Bencana

 Sementara itu, Kecamatan Kesugihan dan Adipala dicanangkan sebagai Kawasan Siaga Bencana (KSB). Pencanangan dilakukan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman. Sedangkan Asisten Administrasi dan Umum Sekda Cilacap, Uong Suparno, selaku pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, menuturkan pencanangan KSB dan simulasi penanggulangan bencana alam merupakan kegiatan Kementerian Sosial, sebagai tindak lanjut Rakor KSB wilayah pantai selatan Pulau Jawa, beberapa waktu sebelumnya.

“Dengan demikian, Kecamatan Kesugihan dan Adipala terintegrasi dalam kawasan siaga bencana bersama desa-desa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan Kebumen, Jawa Tengah,” papar Uong Suparno..

Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan pengukuhan KSB diharapkan makin memotivasi upaya Pemkab Cilacap dan masyarakat dalam menyempurnakan mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana. Pungkasnya: “Terlebih Kabupaten Cilacap menduduki peringkat teratas di Jateng dalam hal kerawanan bencana, hingga kita harus tanggap dan siaga”. (Uti/Smr/Maritim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *