JAKARTA – MARITIM : Sehubungan dengan wacana akan dibangunnya pasar ikan yang bertaraf nasional, sebagian pelaku usaha kurang menyambut positif rencana pembangunan international fish market yang dicanangkan pemerintah. Menurut pelaku usaha, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi di sektor kelautan dan perikanan.
Hendra Sugandhi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) katakan, kalaupun ingin membuat pasar ikan skala internasional yang terintegrasi dengan pelabuhan, lebih baik memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Jelasnya Rabu lalu: “Sebaiknya pasar ikan modern yang di Muara Baru dievaluasi dulu dan dijadikan pilot project international fish market“.
Kendati demikian, dia menuturkan bahwa skala prioritas sektor perikanan saat ini harusnya bagaimana menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan devisa ekspor perikanan untuk bantu mengatasi defisit neraca perdagangan. Ujarnya: “Peningkatan produksi perikanan di sektor hulu, baik perikanan tangkap dan budi daya lebih penting yang akan meningkatkan pasokan untuk industri pengolahan yang berorientasi ekspor”.
Menurut Hendra, pelaku usaha memiliki harapan yang tinggi kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Menurutnya, jangan sampai Edhy kehilangan momentum untuk merealisasikan janji-janjinya, salah satunya menghapus aturan-aturan yang menghambat, paling lambat pada akhir tahun ini. Begitu pula dengan pengisian 151 pos jabatan di KKP yang kosong karena ini akan menggerakan roda organisasi KKP yang selama ini tenggelam.
“Tahun depan, 2020, harus sudah ada realisasi implementasi kebijakan, bukan lagi rencana-rencana dan retorika baik oleh internal KKP dan juga seluruh stakeholder perikanan,” tegasnya.
Beberapa waktu sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menginginkan adanya pasar ikan berskala internasional di Indonesia. Disayangkan Indonesia sebagai negara dengan samudera yang luas hingga kini tidak memiliki pasar ikan internasional. Filipina saja, tuturnya, punya General Santos . Tiga lokasi yang ada dalam perencanaan Bappenas adalah Sulawesi Utara, Sumatra Utara, dan Maluku. Ketiga fish market bertaraf internasional yang akan rencananya selesai dibangun pada 2024 tersebut akan terintegrasi dengan pelabuhan perikanan. (Mrt/2701)