TANJUNG PERAK – MARITIM : PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III pada tahun 2020 akan fokus pada upaya peningkatan kinerja ekspor yang sejalan dengan keinginan agar kontribusi layanan bongkar muat petikemas sebagai core business bisa meningkat menjadi 40%. Doso Agung Direktur Utama Pelindo III, mengatakan saat ini layanan bongkar muatpeti kemas komposisinya baru 13% dari total pendapatan perseroan. Ungkapnya, di sela-sela Malam Penganugerahan Pelanggan Pelindo III, Rabu (4/12/2019): “Melalui berbagai upaya perbaikan layanan, diharap komposisinya akan dapat naik menjadi 40% pada 2020”.
Dikatakan pula bahwa Pelindo III telah menggelar pertemuan dengan 8 gubernur yang berada di wilayah kerja Pelindo III yang meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dalam pertemuan tersebut, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta agar Pelindo III ikut mendukung peningkatan ekspor.
“Kemudian Gubernur NTT melalui wakilnya meminta agar di NTT itu selama ini ada pengangkutan sapi dengan kapal hewan, padahal kalau kontainer kita bisa mengangkut daging sapi beku itu akan lebih efisien dan lebih banyak. Hingga perlu ada pengembangan rumah potong hewan di sana,” jelasnya.
Dalam pada itu, di Bali, Pelindo III tengah menata ulang pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Integrated Tourism Hub di Indonesia, agar kedatangan cruise atau kapal pesiar bisa sehari ada satu kapal yang bersandar. Imbuh Dirut Pelindo III: “Kalau saat ini baru 4 hari 1 kapal, dan diharapkan dalam 5 tahun ke depan ada kapal sandar setiap hari. Sehingga Bali perlu dibuat menarik dan seindah mungkin, dan wisatawan dibuat nyaman”.
Dalam acara Malam Penganugerahan Pelanggan Pelindo III pun diharap dapat mempererat hubungan perseroan dengan pelanggan, sekaligus mendengar masukan-masukan dari para pelanggan guna perbaikan pelayanan ke depan.
Pungkas Doso Agung: “Dalam event ini kami juga ingin perkuat kerja sama, dan mendengar masukan customer karena secepatnya kami ingin berkontribusi dalam program pemerintah yakni menurunkan cost logistik dan meningkatkan ekspor”. (Ayu/Sub/Maritim)