Kapal Bermuatan 1.015 Ton Tenggelam Di Laut Sekitaran Bangka

JAKARTA — MARITIM : Kapal KM. EL No.2 GT. 1049 yang bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa, tujuan Pontianak pada 9 Januari 2020 pukul 07.00 WIB dilaporkan telah tenggelam di titik koordinat :03°03’079”S/107°18’043”E di perairan sekitaran Bangka pada tanggal 12 Januari 2020 pukul 03.00 WIB dini hari waktu setempat. Kapal yang mengalami trouble mesin, bermuatan general cargo 1.015 ton , dan 14 orang anak buah kapal (ABK)
berhasil diselamatkan oleh KM.Tetap Jaya tujuan Tanjung Pandan.

Read More

Informasi ini dilaporkan
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Minggu (12/1).

Dalam siaran pers yang diterima Tabloidmaritim.com, Minggu (12/1) Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai melalui Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa Ridwan Chaniago di Jakarta, mengatakan, ABK yang diselamatkan KM.Tetap Jaya tujuan Tanjung Pandan, saat ini berada di KSOP Tanjung Pandan. Sedangkan musibah ini terjadi karena kapal trouble mesin, dan ombak disekitar perairan cukup tinggi. Kapal terombang ambing cukup lama, kemudian kapal diterjang ombak.

Mendapat laporan Sesaat setelah kejadian, jelas Ridwan, kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas III Sunda Kelapa segera mencari informasi data-data dan
orang-orang yang dapat dimintai keterangan berkenaan dengan kejadian tersebut. Juga pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah kerja Pelabuhan Sunda Kelapa dan melaporkan kepada Dirjen
Perhubungan Laut, Direktur KPLP dan Puskodalops Kementerian Perhubungan Laut.

Selain itu, Ridwan juga mengungkapkan bahwa nakhoda memerintahkan seluruh kru kapal untuk
meninggalkan kapal dengan menurunkan life raft kelaut. Kemudian, pada pukul
04.17 WIB KM.Tetap Jaya
melintas dan membantu menyelamatkan semua crew KM.El No.2.

Adapun akibat yang ditimbulkan, Ridwan menjelaskan, semua muatan kapal ikut tenggelam. “Semua buku pelaut dan ijazah pelaut
dapat diselamatkan, termasuk
dokumen kapal, dan tidak ada pencemaran laut akibat kejadian ini,” tuturnya.

  1. Ridwan menambahkan, dugaan sementara penyebab kecelakaan kapal ini disebabkan angin kencang dari arah Barat Daya
    datang tiba–tiba dan mengakibatkan
    gelombang tinggi, serta faktor teknis yaitu terjadi trouble engine. (Rabiatun)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *