JAKARTA – MARITIM : Perum Bulog menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 120 ton sampai dengan minggu kedua di Januari 2020. Beras tersebut disalurkan untuk bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Utara, Aceh, Jawa Tengah, NTT dan Papua.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengatakan sepanjang Januari 2020 cukup banyak becana alam yang terjadi di Indonesia. Untuk membantu korban bencana alam tersebut stok beras CBP yang dikelola oleh Bulog siap untuk digelontorkan.
Sebagai wujud dari penugasan pengelolaan beras CBP, tahun 2019 lalu pihaknya berhasil mengelola stok CBP hingga 2 juta ton lebih. Dimana, selain untuk penyaluran di bencana alam, CBP ini juga digunakan bagi kegiatan Operasi Pasar. Yang saat ini dikenal dengan program ‘Ketersediaan Pasokan dan Stabilisahi Harga (KPSH)’. Tujuannya untuk menstabilkan harga di pasaran.
Menurut Iqbal, pada Januari 2020 ini, Bank Indonesia memprediksi inflasi sebesar 0,41% dengan rata-rata inflasi secara bulanan dari 2016 hingga 2019 mencapai 0.64%. Pantauan harga pangan pokok seperti beras telah mengalami kenaikan akibat dari banjir yang melanda di wilayah Jabodetabek hingga Banten.
Adapun hasil survei pemantauan harga beras yang dilakukan oleh Perum Bulog di wilayah DKI Jakarta hingga minggu kedua Januari 2020, harga beras tertinggi mencapai Rp15.000 per kg dan beras standar medium berkisar Rp10.935 per kg dengan GKP di tinggkat penggilingan menurut BPS dikisaran Rp5.313 per kg tren kenaikan 2,11%.
“Kami siap menjalankan tugas untuk menstabilkan harga bahan pangan pokok pasca bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Indonesia,” ungkap Iqbal.
Perum Bulog selalu siap untuk mengamankan harga pangan pokok di pasar dengan stok yang dimiliki antara lain beras sebesar 1,9 juta ton, gula pasir 1.500 ton, daging sapi dan kerbau 1.000 ton serta minyak goreng 1.000 kg liter. Dengan stok pangan pokok yang dikuasai tersebut, Perum Bulog sangat yakin bisa menjaga kestabilan harga pangan pokok di seluruh Indonesia. (Muhammad Raya)