BNI Syariah Siap Beri Keringanan Kepada Nasabah Yang Terdampak COVID-19

JAKARTA – MARITIM : Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengatakan , dalam rangka mendukung kebijakkan Pemerintah ,BNI Syariah siap memberikan keringanan (restrukturisasi) berupa penundaan pembayaran kepada nasabah yang terdampak COVID-19.Salah satu bentuk dukungannya,
terkait pembayaran angsuran pembiayaan, bagi nasabah UMKM.

Read More

Dalam siaran pers yang diterima tanloidmaritim.com Senin (30/3), Iwan menjelaskan, bentuk keringanan restrukturisasi yang diberikan, akan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah. Restrukturisasi ini , dapat membantu memudahkan nasabah dalam hal pembayaran kewajibannya.

Kebijakan restrukturisasi pembiayaan ini kata Iwan, karena penyebaran pandemi virus Corona (COVID-19) berdampak terhadap kinerja dan kapasitas nasabah. Sehingga dapat meningkatkan risiko pembiayaan, yang berpotensi mengganggu kinerja perbankan dan stabilitas sistem keuangan.

Dikatakan, langkah yang dilakukan BNI Syariah mengacu dengan Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease. POJK ini menjadi pertimbangan BNI Syariah dalam menetapkan perlakuan khusus terhadap nasabah pembiayaan yang terkena dampak COVID-19.
Kebijakan keringanan restrukturisasi ini berlaku untuk semua nasabah pada segmen pembiayaan konsumer, produktif, mikro atau BNI iB Hasanah Card.

Dikatakan, nasabah yang bisa mendapat perlakuan khusus restrukturisasi yaituereka terdampak penyebaran virus COVID-19 baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan beberapa kriteria.

Kriteria tersebut lanjutnya, berlaku pada nasabah yang tempat usaha atau bekerjanya terkena dampak penyebaran COVID-19, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Kebijakan ini juga berlaku untuk beberapa nasabah diantaranya yang mengalami penurunan volume penjualan/pendapatan akibat penurunan demand, keterkaitan rantai suplai dan perdagangan dengan negara yang terdampak pandemi Covid-19, nasabah yang mengalami hambatan pasokan bahan baku dari negara yang terdampak pandemi COVID-19 dan mengalami keterlambatan pembayaran akibat bowheer atau pelanggan terkena dampak pandemi COVID-19, terakhir adalah kebijakan ini diberikan bagi nasabah yang terkena dampak pelemahan kurs rupiah terhadap dollar akibat pandemi COVID-19.

Dikatakan, ada beberapa sektor yang terdampak penyebaran COVID-19 diantaranya pariwisata, transportasi, industri pengolahan, jasa dunia usaha, konstruksi, pertambangan, perdagangan, pengangkutan, pergudangan, komunikasi, pertanian, industri keuangan dan koperasi.”Penerapan perlakuan khusus ini berlaku sejak dilakukan restrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2021,” ujarnya serayaenambahkan pengajuan dan persetujuan restrukturisasi, disesuaikan dengan masa berlaku penerapan perlakuan khusus.

Dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease disebut bank dapat menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi bagi nasabah pembiayaan yang terdampak penyebaran COVID-19, termasuk nasabah UMKM, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Nasabah pembiayaan tersebut adalah nasabah pembiayaan yang sulit memenuhi kewajiban kepada bank karena terdampak pada sektor ekonomi, antara lain pariwisata, transportasi, perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan.Terdapat beberapa skema restrukturisasi pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah, antaranya perubahan jumlah angsuran dan pengurangan / penundaan angsuran.

Untuk dapat mengajukan restrukturisasi, nasabah dapat menghubungi petugas BNI Syariah yang biasa melayani nasabah kemudian mengajukan permohonan tertulis kepada petugas BNI Syariah mengenai program restrukturisasi yang akan dilakukan tanpa harus tatap muka (menggunakan media telepon, email atau media lainnya). Bank akan melakukan proses analisa dan verifikasi terhadap permohonan nasabah tersebut (hasil analisa / verifikasi bank dapat berbeda dan disesuaikan dengan kondisi dan jenis usaha nasabah. (Rabiatun)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *