JAKARTA – MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan secara resmi program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) pada sekolah-sekolah tinggi vokasi di bawah binaannya. Yang diterima adalah lulusan SMA atau sederajat secara online yang dapat diakses melalui website www.jarvis.kemenperin.go.id hingga tanggal 10 Mei 2020 pada pukul 24:00. Sampai saat ini, Jarvis telah menerima pendaftaran sebanyak 3.619 calon mahasiswa.
“Jika dahulu penerimaan mahasiswa ini dilakukan offline (tatap muka), saat ini dengan jalur daring (online), sehingga jarak tidak lagi jadi hambatan. Hal lain, seluruh lulusan SMA atau sederajat dapat mendaftar dari seluruh Indonesia,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, pada peluncuran Jarvis secara virtual di Jakarta, Rabu (16/4).
Melalui Jarvis ini, menurut Agus, diharapkan akan terjaring 3.041 mahasiswa baru. Termasuk di dalamnya 548 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah di Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah. Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal, Jawa Tengah, Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo, Jawa Tengah.
Jarvis merupakan langkah awal upaya mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan adaptif dengan perkembangan zaman. Pendidikan mengacu pada penguasaan keahlian terapan tertentu dengan perbandingan praktik lebih besar dari teori. Sehingga lulusannya siap bekerja di industri.
“Kami memiliki 10 politeknik dan 2 akademi komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah menyelenggarakan program pendidikan vokasi dalam menghasilkan SDM industri yang kompeten,” ujar Menperin.
Sekolah-sekolah tersebut dilengkapi peralatan, laboratorium, workshop berstandar industri dan teaching factory serta menerapkan pendidikan dual system dengan menyeimbangkan sistem pendidikan di kelas dengan praktek kerja di industri.
3 hal penting
Sementara di tempat terpisah, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko SA Cahyanto, menjelaskan terdapat tiga hal penting yang diajarkan kepada mahasiswa di sekolah vokasi industri di Kemenperin.
Yakni, institusi pendidikan ini berupaya mempersiapkan SDM industri yang kompeten dan trampil. Kemudian memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta prilaku sesuai budaya industri.
“Dengan begitu, mereka nantinya tidak akan mengalami kesulitan untuk bekerja di sektor industri,” ucapnya.
Berbagai politeknik dan akademi komunitas di bawah Kemenperin memiliki jenjang pendidikan D-I, D-II, D-III, D-IV dan S2. Namun, untuk tahun ajaran 2020-2021 ini, hanya akan dibuka untuk jenjang D-II, D-III dan D-IV. (Muhammad Raya)