JAKARTA–MARITIM :Sekretaris BPSDMP, M. Popik Montanasyah, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) secara virtual yang bertemakan “Link and Match Kerja Sama antara Kementerian Perhubungan dengan Pondok Pesantren / Organisasi Kemasyarakatan, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan kerja sama antara Kementerian Perhubungan dengan Pondok Pesantren / Organisasi Kemasyarakatan.
Ini kata Popik Montanasyah, untuk mendapatkan mengimplementasikan model kerja sama dan menyelaraskan kurikulum bagi para peserta diklat, dengan kebutuhan dunia kerja yang dapat diisi oleh para lulusan atau yang dikenal dengan istilah link and match. Juga dalam rangka membentuk SDM Transportasi yang profesional, kompeten dan berintegritas, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) secara virtual.
Ia berharap, stakeholder selaku pengguna lulusan pendidikan dan pelatihan pelayaran dalam kesempatan yang baik ini, dapat memberikan masukan untuk menentukan kompetensi para lulusan diklat yang dihasilkan dari kerja sama ini sessuai kebutuhan riil di lapangan.
Kegiatan FGD yang dibuka Sekretaris BPSDMP, M. Popik Montanasyah, didamping Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Capt. Sahattua Simatupang, melalui Zoom Meeting dengan nara sumber stakeholder bidang transportasi laut diantaranya Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Ir. Arif Toha Tjahjagama; Vice President SDM PT. Pelni Persero, Capt. Slamet Wahyono; Deputi Vice Management Talenta Pelindo II, Dian Vegawati selaku; Kepala Bidang Pengembangan SDM Pelaut Indonesian National Shipowners Association (INSA), Johan Novitrian; dan Direktur Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Institute.
Selanjutnya Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut, Capt. Sahattua Simatupang , dalam siaran pers yang diterima tabloidmaritim. com, Jumat (26/6) mengatakan,untuk menghasilkan lulusan yang kompeten BPSDMP khususnya untuk sekolah-sekolah matra laut, terus didorong untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah, industri, masyarakat dan lembaga pendidikan.
“Sebagaimana disampaikan Kepala BPSDMP Sugihardjo dalam berbagai kesempatan, kita perlu meningkatkan sinergi antara para pemangku kepentingan. Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, industri, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan profesional sesuai dengan kebutuhan industri pelayaran”, tambah Capt. Sahattua.
Selain itu, kerja sama yang akan dilaksanakan dengan Pondok Pesantren dan Organisasi Masyarakat, juga bertujuan untuk menciptakan SDM Transportasi yang bukan hanya profesional, kompeten dan berintegritas, namun juga memiliki karakter pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan YME sebagaimana cita-cita yang tertuang dalam 5 Citra manusia Perhubungan.
Kerja sama yang sedang digodok ini lanjutnya, mencakup pemberian Diklat Transportasi dengan implementasi pelaksanaan kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) dengan peserta yaitu anggota Pondok Pesantren, Organisasi Masyarakat, dan masyarakat sekitar; Program beasiswa bagi anggota Pondok Pesantren dan Organisasi Masyarakat yang telah dinyatakan lulus persyaratan; Pendidikan Karakter peserta didik; dan Kemitraan program bimbingan teknis kebijakan Kementerian Perhubungan untuk masyarakat khususnya di bidang Transportasi.
“Dengan memberikan DPM bidang pelayaran diharapkan setelah selesai diklat para peserta telah memiliki kompetensi dan siap untuk bekerja di bidang pelayaran dalam hal ini pelayaran rakyat. Tujuannya, agar mampu meningkatkan kesejahteraan diri sendiri maupun keluarga. Sedangkan melalui pemberian beasiswa, memberikan kesempatan kepada santri-santri terbaik untuk bergabung menjadi insan perhubungan tentunya melalui Seleksi Penerimaan Calon Taruna (SIPENCATAR),” tutup Capt. Sahattua. (Rabiatun)