Selain itu, Pelindo 1 Dumai Optimalkan Potensi Pasar Curah Kering dan Peti Kemas untuk Dongkrak Kinerja
MEDAN – MARITIM : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 Cabang Dumai mencatat trafik kunjungan kapal sebanyak 1.796 call atau 15.753.386 GT (Gross Tonnage) untuk di pelabuhan umum dan terminal khusus (Tersus) dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) selama kurun waktu semester I tahun 2020.
“Pendapatan usaha Pelabuhan Dumai sampai dengan semester I tahun ini sebesar Rp 271,74 miliar, dengan salah satu bisnis unggulan di Pelabuhan Dumai yakni marine services baik di pelabuhan umum maupun di tersus/TUKS seperti: Kawasan Industri Dumai (KID), Lubuk Gaung, dan Pertamina. Kawasan Lubuk Gaung menjadi kawasan potensial yang terus kami upayakan untuk memperluas pasar marine services dengan gencar melakukan kerja sama serta pendekatan kepada para agen dan pemilik TUKS. Selain marine services, layanan unggulan di Pelabuhan Dumai yaitu layanan bongkar muat curah kering dan curah cair,” jelas General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Jonedi Ramli.
Sementara itu, untuk layanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Dumai mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai dengan semester I – 2020, Pelabuhan Dumai melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 6.675 box, naik 72,89 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 3.861 box. Angka tersebut setara dengan 7.253 TEUs, naik 79,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4.037 TEUs.
Jonedi Ramli menerangkan bahwa untuk mendongkrak kinerja, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pelindo 1 Cabang Dumai, meliputi : meningkatkan market share untuk marine services di tersus/TUKS melalui kerja sama dengan perusahaan pelayaran dan pemilik dermaga, melakukan penyesuaian tarif pelayanan kapal, meningkatkan market share UBM (Usaha Bongkar Muat) dengan sistem tarif paket, meningkatkan market share jasa lainnya dengan metode paket port to door service atau sebaliknya, meningkatkan tingkat kesiapan alat melalui kerja sama operation and maintenance, kerjasama handling cargo di TUKS, melakukan penyesuaian tarif persewaan lahan, serta melakukan penyesuaian untuk sharing atas penggunaan aset persewaan.
“Untuk memacu kinerja Pelabuhan Dumai, terus mengoptimalkan peluang-peluang bisnis baru, seperti: pemanfaatan aset-aset yang dimiliki Pelindo 1 untuk area depo peti kemas dan container storage, pengoperasian jembatan Sungai Dumai dengan melakukan kerja sama dengan BUMD, pengoperasian terminal peti kemas internasional dan depo, serta pemanfaatan Reception Facilities yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengelola limbah untuk penanganan limbah dari kapal yang berkunjung ke Pelabuhan Dumai dan limbah yang dihasilkan Pelabuhan Dumai,” jelas Jonedi Ramli.
Pelabuhan Dumai menjadi salah satu Pelabuhan yang memiliki terminal curah cair terbesar di Indonesia dengan throughput CPO tertinggi di Indonesia, yang memiliki tiga dermaga yakni: Dermaga A sepanjang 348 meter untuk general cargo dan 20 meter untuk pelabuhan penumpang, Dermaga B sepanjang 800 meter untuk terminal curah cair, serta Dermaga C sepanjang 700 meter untuk kapal kontainer dan komoditi curah kering. Saat ini berbagai fasilitas dan peralatan yang berada di Pelabuhan Dumai, di antaranya: 9 Kapal Pandu, 12 Kapal Tunda, 3 Forklift, 4 Mobile Crane, 1 Reach Stacker, 4 Excavator, 10 Loader, dan 8 Dump Truck.
Komoditas dominan untuk curah cair di Pelabuhan Dumai yaitu Crude Palm Oil (CPO) yang diekspor ke India, China, dan Eropa. Sedangkan untuk curah kering yaitu Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan Palm Kernel Shell (PKS) yang banyak diekspor ke Asia Timur dan Eropa. (Hbb-Mrtm/Humas Pelindo I)