JAKARTA – MARITIM : Mempercepat pergerakan ekonomi nasional, dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) , membutuhkan komitmen yang kuat. Untuk itu, Bank Mandiri bersama bank Himbara lain sangat mendukung program ini agar ekonomi kembali pulih bergerak kembali.
Salah satunya Bank Mandiri berkomitmen, mendukung bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tetap berputar, dengan menyalurkan dana program PEN maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebesar Rp44,88 triliun. Dalam hal ini total penempatan dana tahap I dan II, yang diterima Bank Mandiri sebesar Rp15 triliun.
“Dari jumlah tersebut, target penyaluran hingga akhir 2020 sebesar Rp45 triliun,” ungkap Plt Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, dalam siaran pers yang diterima tabloidmaritim.com, Minggu (18/10).
Dikatakan, keseriusan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit program PEN ini sangat terasa, terlihat dari penyaluran kredit PEN Bank Mandiri Hingga 15 Oktober 2020 sudah mencapai Rp44,88 triliun kepada lebih dari 153 ribu nasabah.Dari jumlah tersebut, target penyaluran hingga akhir 2020 sebesar Rp45 triliun. “Dana program PEN, merupakan salah satu upaya penting untuk memulihkan perekonomian,”ujarnya.
Bank Mandiri, lanjut Hery, fokus menyalurkan dana PEN kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Penyaluran dana PEN untuk pelaku UMKM mencapai Rp23,56 triliun atau sebesar 52 persen dari total dana PEN yang disalurkan oleh Bank Mandiri. Penyaluran tersebut juga dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang terdampak Covid-19 termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
Hery mengungkapkan, penyerapan permodalan untuk UMKM diperlukan guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional seperti saat ini.Selain kredit program PEN, Bank Mandiri juga gencar menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak pertama kali KUR digulirkan sampai dengan 30 September 2020, bank yang genap berusia 22 tahun pada 2 Oktober ini, telah menyalurkan Rp105,64 triliun. Penyaluran itu pun telah menggerakkan bisnis lebih dari 1,7 juta debitur pelaku UMKM.
Khusus untuk tahun 2020, sampai hingga September lalu Bank Mandiri sudah menyalurkan KUR sebesar Rp14,74 triliun. Penyaluran tersebut ditujukan untuk sektor-sektor produktif sehingga mampu mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Hery menyebutkan, penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai 60,53 persen dari total penyaluran atau senilai lebih dari Rp8,9 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor Pertanian menyumbang 28,43 persen , sektor Perikanan 2,37 persen, sektor Industri Pengolahan 8,75 persen, Sektor Pertambangan 0,04 persen dan sektor Jasa Produksi menyumbang 20,94 persen.
“Penyaluran KUR Bank Mandiri diberikan kepada 175.140 debitur pelaku usaha mikro. Ke depan, kami akan mengoptimalkan seluruh jaringan Bank Mandiri dan layanan digital berupa platform Mandiri Pintar untuk penyaluran KUR, serta melakukan kegiatan edukasi dan pendampingan sehingga usaha pelaku UMKM penerima KUR Bank Mandiri dapat terus berkembang,” ujarnya.
Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan mitra platform digital seperti e-commerce dan platform lainnya untuk memperluas akses pelaku usaha mikro dalam memperoleh permodalan. Pasalnya, kolaborasi ini dapat mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor UMKM.
“Kami meyakini langkah ini mampu memperkuat peran UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia, serta menjadikan Bank Mandiri sebagai sahabat bagi UMKM di Tanah Air,” tutur Hery. (Rabiatun)