JAKARTA – MARITIM : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selama ini merangkul berbagai pihak untuk kerja sama dalam mengelola lautan dan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Salah satunya United States Agency for International Development (USAID) Indonesia.
Kerja sama ini 2016-2021 bertujuan memperkuat tata kelola sumber daya perikanan dan kelautan serta konservasi keanekaragaman hayati di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715. Program yang telah diinisiasi meliputi pengelolaan perikanan berkelanjutan, kawasan konservasi perairan, rencana tata ruang laut serta penegakan hukum dalam penanggulangan perikanan yang merusak (destructive fishing) dan IUU Fishing.
“Saya yakin kita semua dapat belajar banyak dari kerja sama 5 tahun ini. Tanggung jawab kita mengembalikan bumi, lautan dan segala sumber daya yang ada ke anak cucu kita di masa depan dalam kondisi baik dan tetap melimpah,” kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja, saat membuka Serial Simposium Virtual Pembelajaran Proyek USAID SEA, kemarin.
Acara simposium digelar dalam 8 sesi mulai 26 Oktober 2020 hingga 18 November 2020.
Menurutnya, sebagai negara penghasil perikanan tangkap terbesar kedua di dunia, Indonesia menjadi produsen perikanan laut kelas dunia dan berkelanjutan. Sumber daya laut yang dimiliki selama ini memberikan sumber pendapatan bagi nelayan, menjaga kestabilan pangan nasional dan sumber protein bagi sekitar 267 juta penduduk Indonesia.
Untuk memastikan potensi perikanan Indonesia dikelola dengan baik, sambungnya, diperlukan kebijakan yang dapat secara jelas menjabarkan fungsi-fungsi dari pengelolaan perikanan berbasis saintifik di berbagai tataran.
“Berbagai capaian kinerja telah kita raih di tataran kebijakan perikanan dan kelautan dan itu menjadi prestasi buat kita semua. Namun jangan mudah berpuas diri, masih banyak yang harus kita benahi guna mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan bagi sebagian besar kemakmuran rakyat,” urainya.
Sementara perwakilan USAID Indonesia, Jason Seuc, mengatakan pihaknya menggunakan pendekatan ecosytem untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia. Pendekatan ini untuk melindungi ekosistem laut Indonesia sehingga dapat dinikmati oleh menciptakan masa mendatang.
“Selama 20 tahun terakhir pemerintah Amerika Serikat melalui USAID, telah menjalin kerja sama yang sangat baik dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bersama-sama, kami telah meningkatkan pemanfaatan dan konservasi sumber daya laut Indonesia secara berkelanjutannya,” ujarnya.
Proyek USAID SEA bekerja di tiga provinsi di Indonesia bagian Timur dan di tingkat nasional melalui KKP. USAID SEA menggunakan pendekatan yang terintegrasi antara pengelolaan sumber daya perikanan dan konservasi laut dengan cara saling mendukung. (Muhammad Raya)