PADANG – MARITIM : Dalam rangka mencapai keberhasilan diplomasi dalam sidang-sidang internasional, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Workshop Teknik Diplomasi pada Kerjasama Luar Negeri. Mengingat, diplomasi dan negosiasi dalam sidang-sidang internasional merupakan faktor penting yang tidak bisa diabaikan karena menjadi komponen yang sangat vital dalam hubungan antarnegara.
Demikian Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono saat memberikan sambutan pada acara Workshop Teknik Diplomasi pada Kerjasama Luar Negeri di Padang Sumatera Barat, Senin (2/11).
Dikatakan, workshop ini untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman Aparatur Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam melakukan negosiasi dan diplomasi di forum internasional, baik secara multilateral, regional maupun bilateral.Dalam melakukan suatu proses diplomasi, seorang diplomat tentunya memiliki peran untuk menyampaikan kepentingan, melakukan negosiasi, dan menjaga hubungan diplomatik dengan perwakilan dari negara lain. Agar tujuan diplomasi dapat tercapai, diperlukan penguasaan, teknik dan strategi diplomasi untuk memperjuangkan kepentingan negara.
Namun demikian, dalam melakukan perundingan maupun perjanjian kerja sama internasional, tata cara pelaksanaannya berbeda dengan perundingan maupun perjanjian di dalam negeri. Dalam rangka mencapai keberhasilan diplomasi dalam sidang-sidang internasional, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Workshop Teknik Diplomasi pada Kerjasama Luar Negeri.
Kegiatan pelatihan diplomasi yang diselenggarakan oleh Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman Aparatur Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam melakukan negosiasi dan diplomasi di forum internasional, baik secara multilateral, regional maupun bilateral.
Dalam pelatihan ini, kata Andi, terdapat beberapa teknik dan kemampuan yang diajarkan, antara lain teknik penyusunan Perjanjian Internasional, Diplomatic Communication Skill, teknik negosiasi, tata bahasa persidangan, personality development, table manner dan Simulasi Sidang.
“Semoga ilmu yang disampaikan oleh para narasumber dapat menjadi bekal yang sangat berguna dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, khususnya bila terkait dengan bidang kerjasama, dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri,” ucap Dia.
Pada kesempatan lain, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dalam paparannya menjelaskan bahwa terdapat persiapan negosiasi, yaitu menyusun tim negosiasi yang sesuai dengan situasi, mengidentifikasi masalah dan tujuan negosiasi, mengidentifikasi kemungkinan pendekatan kontraktor terhadap negosiasi, menilai kekuatan dan kelemahan penawaran, mengidentifikasi prioritas negosiasi dan potensi pertukaran, menentukan pendekatan negosiasi keseluruhan, mempersiapkan rencana negosiasi, mempresentasikan rencana negosiasi kepada manajemen, dan yang terakhir mempersiapkan agenda negosiasi.
Capt. Antoni mengungkapkan, terdapat beberapa contoh negosiasi yang telah berhasil dilakukan. Pertama negoisasi untuk menyelesaikan klaim asuransi kematian pelaut yang sudah berjalan selama 1 tahun. “Pada akhirnya ahli waris mendapatkan asuransi kematian sebesar +/- 3,4 Milyar Rupiah,” ucapnya.
Kedua, negosiasi untuk menyelesaikan pelepasan penahanan 3 kapal tradisional/KLM Indonesia akibat tidak tersedianya asuransi kapal yang valid di atas kapal, yang pada akhirnya kapal dapat dibebaskan setelah dilakukan negosiasi besarnya denda.
“Keberhasilan negosiasi lainnya yaitu negosiasi untuk menyelesaikan gaji para ABK yang tidak dibayarkan, dimana pada akhirnya gaji dapat dibayarkan walaupun tidak semuanya dibayarkan akibat kelemahan dalam kontrak kerja,” kata Capt. Antoni.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (KSLN) Toto Sukarno mengatakan dalam laporannya bahwa pelatihan teknik diplomasi ini diselenggarakan selama 3 (tiga hari) dari tanggal 2 – 4 November 2020 di Padang Sumatera Barat yang diikuti oleh sebanyak 24 orang peserta yang terdiri dari perwakilan kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut dan Kantor Unit Pelaksana Teknis Kelas Utama dan Kelas I di Wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Tengah yang secara teknis terlibat langsung dalam pelaksanaan kerjasama internasional.
Adapun yang menjadi narasumber lainnya pada pelatihan ini yaitu Duta Besar Arthauli Tobing, Direktur Poltekpel Prov. Sumatera Barat Capt. M. Abduh, Duta Besar Handriyo Kusumo, Duta Besar Wisber Loebis, serta Kasubag KSLN dan Perjanjian Internasional Barkah Bayu Mirajaya.
Sebagai informasi, sebelum acara dimulai, seluruh peserta, panitia dan narasumber yang terlibat dalam acara ini dilakukan rapid test terlebih dahulu untuk memastikan seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kondisi yang sehat. (Rabiatun)