JAKARTA – MARITIM : Sebanyak 241 taruna/i lulusan Sekolah Tinggi Maritim (STIMar) ‘AMI”diwisuda secara daring di kampus Ungu, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2020). Wisuda dilakukan oleh Ketua STIMar ‘AMI’Capt. Albert Lapian dalam sidang senat terbuka yang dihadiri oleh para pejabat dari Ditjen Perhubungan Laut, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, para orang tua wisudawan dan seluruh Sivitas Akademika STIMar “AMI”.
Ke-241 lulusan taruna yang diwisuda tahun akademik 2019-2020 itu terdiri dari Prodi KPN dan K (Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga & Kepelabuhanan) D-IV (Sarjana Sains Terapan) sebanyak 85 orang, Prodi KPN D-III (Ahli Madya) sebanyak 18 orang, Prodi Nautika D-III sebanyak 79 dan Prodi Teknika D III sebanyak 59 wisudawan.
Wisudawan/wati terbaik adalah Sri Rumi Alfaafiana (Prodi KPN&K D-III) dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 3,78, dan untuk Prodi KPN&K D-IV adalah Sintia dengan IPK 3,95. Sedangkan untuk Prodi Nautika adalah Iedul Mubaroq (IPK 3,41) dan Prodi Teknika adalah Ilham Jingga (IPK 3,27).
Dalam sambutannya, Ketua STIMar “AMI”Capt. Albert Lapian mengatakan, secara akademik wisuda bukan hanya sekedar pelantikan, namun wisuda merupakan tanda telah menempuh masa belajar. Wisuda di STIMar “AMI”adalah bukti taruna sudah melalui dan mengikuti proses pendidikan dimulai dari masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Pembinaan Moral Mental dan Disiplin (PMMD), mengikuti masa kuliah, masa UTS dan UAS, masa praktek kerja maupun praktek berlayar, melaksanakan pengabdian masyarakat, menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dan Skripsi sampai pada prosesi judicium dan akhirnya tiba pada prosesi terakhir, yakni wisuda.
“Dengan wisuda ini saudara telah menjadi Sarjana Terapan dan Ahli Madya sesuai program studi masing-masing. Sebagai Sarjana maupun Ahli Madya, maka Saudara nantinya juga akan memikul tanggung jawab sosial,”tegasnya.
Selanjutnya dikatakan, momen wisuda ini merupakan langkah awal untuk terjun dalam kehidupan masyarakat, dan yang pasti tantangan yang akan dihadapi di masyarakat akan jauh berbeda, apabila dibandingkan dengan kehidupan selama di kampus, sebab persoalan yang dihadapi sangat beraneka ragam. Tetapi dengan bekal ilmu yang diperoleh selama ini, diiringi dengan kerja keras, jujur dan disiplin, maka Alumnus STIMar “AMI”akan mampu menunjukkan kompetensi di bidang masing-masing, khususnya di bidang maritim.
“Saat ini merupakan momen yang tepat bagi lulusan STIMar “AMI” untuk terjun ke masyarakat maritim, seiring dengan dicanangkannya kebijaksanaan Tol Laut dan Poros Maritim Dunia oleh pemerintah,”katanya.
Penuhi persyaratan.
Terkait soal ini, lanjut Albert Lapian, STIMar “AMI” berkomitmen untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan Pendidikan Tinggi, yakni menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
Karenanya, kurikulum STIMar “AMI” yang tengah berjalan sekarang ini merupakan kurikulum baru hasil evaluasi, yang tentunya tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan mulai diterapkan pada Tahun Akademik 2019-2020 dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat maritime, khususnya untuk Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan.
Untuk Program Studi Nautika dan Teknika, diterapkan kurikulum mengikuti Konvensi IMO tentang Standard of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers dan juga kurikulum dari Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan. Dalam pelaksanaannya, baik institusi maupun semua program studi, telah mendapatkan Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Khusus untuk Prodi Nautika dan Teknika juga telah mendapatkan Approval dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku Administrator dari Internasional Maritime Organisation (IMO).
Approval dari Ditjen Hubla menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan di STIMar “AMI” telah memenuhi standar yang ditetapkan melalui Konvensi STCW 1975, termasuk amandemennya yang terakhir (2010). Artinya, lulusan STIMar “AMI” telah memenuhi persyaratan untuk bekerja di perusahaan pelayaran internasional.
Dalam kaitan ini, lanjut Albert, STIMar “AMI” akan lebih fokus terhadap pentingnya pengetahuan keselamatan pelayaran, keamanan maritim dan lingkungan maritim, agar para lulusan STIMar “AMI” dapat memenuhi kebutuhan SDM maritim yang kompeten, cakap, terampil dengan kualitas yang terjaga secara terus menerus.
“Kompetensi dan keterampilan tersebut sejalan dengan Amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 s/d 2025, bahwa dalam meningkatkan dan menguatkan peranan sumber daya manusia di bidang kelautan diperlukan standar kompetensi sumber daya manusia di bidang kelautan melalui jasa pendidikan dan pelatihan yang berkualitas di bidang kelautan untuk bidang-bidang keunggulan yang diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja. Demikian juga perlunya pengembangan, peningkatan dan penguatan peranan ilmu pengetahuan dan teknologi, riset, dan pengembangan system informasi kelautan,”sambung Ketua STIMar “AMI”.
Peran Yayasan.
Ketua Yayasan Sinar Poseidon Gupita, Evira Tri Noverni, dalam kesempatan itu mengatakan, khusus tahun 2020 wisuda STIMar “AMI” dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19, dengan mengikuti aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Dikatakan, Yayasan Sinar Poseidon Gupita sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pendidikan di STIMar “AMI” berusaha tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia menjadi poros maritime dunia. Untuk itu perlu penyelarasan di segala bidang termasuk bidang industri dan pendidikan demi menghadapi era revolusi industri 4.0.
“Yayasan Sinar Poseidon Gupita berupaya mengembangkan perguruan tinggi yang diasuhnya, yaitu STIMar “AMI”, dengan melengkapi fasilitas belajar mengajar berupa Computer Based Training (CBT), Simulator Navigasi, Simulator Mesin, Computer Based Assessment (CBA) . Sehingga lulusan STIMar “AMI” mempunyai daya saing global sesuai dengan misinya dan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Masyarakat Maritim Dunia,” kata Noverni. (Purwanto).