JAKARTA–MARITIM : Mengakhiri tahun 2020, dunia masih sibuk mengurusi pandemi covid-19, yang tidak hanya menghantam kesehatan masyarakat, tapi ekonomi juga menjadi porak-poranda. Dan Indonesia pun tak luput dari fenomena ini, dimana pada semester I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,32 persen YoY.
Menurut Hassan Karim, Chief Marketing Officer Adira Insurance, dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun di tengah kondisi sulit ini, Adira Insurance, yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III-2020 senilai Rp 1,5 Triliun atau naik sebesar 23,1 persen (yoy) dari kuartal III-2019 senilai Rp 1,22 Triliun.
Ini menunjukan kata kata Hasan Karim, dalam diskusi virtual, Kamis (3/12) ditengah masa yang penuh ketidakpastian inilah, peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif. Mengingat, pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
Begitu pula dengan industri asuransi, kata Hasan, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. Adira Insurance sendiri, sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Selanjutnya, Adira Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi. Karena ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance.
“Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT kami siapkan untuk seluruh perusahaan, agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,”tuturnya seraya menambahkan, pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance.
Menjawab pertanyaan Hasan mengaku, digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance, untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone.
“Jalur digital, memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien,”ujarnya.
Terlebih lagi lanjutnya, kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi Millenial. Perusahaan asuransi pun, harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi.Hal itu didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64 persen dari total populasi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” tukasnya.
Lebih jauh tentang layanan digitalisasi diakui, ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance, untuk terus dapat bertahan di masa pandemi. Ini menunjukkan bahwa, Adiran Insurance berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, satunya dengan produk aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi pelanggan melalui smartphone. Untuk hal ini, pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Intinya kata Hassan, pihak perusahaan berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif masyarakat Indonesia melalui asuransi. Ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich yang memiliki saham 80 persen di Adira Insurance Indonesia. (Rabiatun)
Layanan Digitalisasi Dimasa Pandemi Covid-19, Antar Adira Insurance Capai Premi Rp1,5 Triliun
JAKARTA–MARITIM : Mengakhiri tahun 2020, dunia masih sibuk mengurusi pandemi covid-19, yang tidak hanya menghantam kesehatan masyarakat, tapi ekonomi juga menjadi porak-poranda. Dan Indonesia pun tak luput dari fenomena ini, dimana pada semester I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,32 persen YoY.
Menurut Hassan Karim, Chief Marketing Officer Adira Insurance, dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun di tengah kondisi sulit ini, Adira Insurance, yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III-2020 senilai Rp 1,5 Triliun atau naik sebesar 23,1 persen (yoy) dari kuartal III-2019 senilai Rp 1,22 Triliun.
Ini menunjukan kata kata Hasan Karim, dalam diskusi virtual, Kamis (3/12) ditengah masa yang penuh ketidakpastian inilah, peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif. Mengingat, pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
Begitu pula dengan industri asuransi, kata Hasan, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. Adira Insurance sendiri, sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Selanjutnya, Adira Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi. Karena ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance.
“Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT kami siapkan untuk seluruh perusahaan, agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,”tuturnya seraya menambahkan, pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance.
Menjawab pertanyaan Hasan mengaku, digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance, untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone.
“Jalur digital, memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien,”ujarnya.
Terlebih lagi lanjutnya, kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi Millenial. Perusahaan asuransi pun, harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi.Hal itu didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64 persen dari total populasi.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” tukasnya.
Lebih jauh tentang layanan digitalisasi diakui, ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance, untuk terus dapat bertahan di masa pandemi. Ini menunjukkan bahwa, Adiran Insurance berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital, untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, satunya dengan produk aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi pelanggan melalui smartphone. Untuk hal ini, pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Intinya kata Hassan, pihak perusahaan berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif masyarakat Indonesia melalui asuransi. Ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich yang memiliki saham 80 persen di Adira Insurance Indonesia. (Rabiatun)