JAKARTA-MARITIM: Aktif mendukung program Pemerintah melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) PT Pegadaian (Persero), mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia, yang bergerak di sektor bisnis digital dengan, menyalurkan pembiayaan usaha produktif melalui platform fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran sebesar Rp300 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R Swasono Amoeng Widodo, Senin(7/12) mengaku, Pegadaian selalu membuka diri untuk berkolaborasi secara sinergis, dengan perusahaan-perusahaan start-up yang memiliki program-program sejalan dengan Pegadaian. Karenanya, Pegadaian sangat mengapresiasi kolaborasi tersebut.
Ini dilakukan kata R Swasono Amoeng Widodo, agar bisa memberikan kemudahan kepada UMKM, untuk memperoleh pembiayaan modal kerja, diantaranya dengan memanfaatkan platform P2P Lending Akseleran yang terus berani akselerasi mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.
“Akseleran merupakan salah satu platform P2P Lending yang sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan yang menyalurkan pinjaman usaha produktif kepada sebanyak-banyaknya para pelaku usaha (UMKM) di seluruh Indonesia,”tuturnya.
Ditambahkan, apalagi Akseleran banyak dikelola oleh para wirausaha muda, yang memiliki visi untuk memajukan dunia usaha di Indonesia menjadi maju lebih cepat melalui marketplace lending platform. Karena itu upaya Pegadaian, untuk merangkul para milenial merupakan langkah strategis agar perusahaan yang akan memasuki usia 120 tahun ini tetap lincah dan berjiwa muda.
Swasono menjelaskan, ini dilakukan agar bisa memberikan kemudahan kepada UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal kerja, diantaranya dengan memanfaatkan platform P2P Lending Akseleran yang terus berani akselerasi mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air. Karena melihat ke depan para milenial, akan menjadi penentu dalam memutar roda perekonomian dengan ide, maupun gagasan yang luar biasa.
Kami juga ingin, merangkul perusahaan lainnya seperti Akseleran, agar bisa dikenal dan membantu masyarakat lebih luas lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Christopher Gultom, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, mengaku gembira dengan adanya kerja sama antar perusahaan dimana kolaborasi perusahaan fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending melalui Akseleran, dan bisnis gadai dari Pegadaian akan memompa laju inklusi keuangan semakin maju lebih cepat.
Christopher menjelaskan, perjanjian kerja sama dengan Pegadaian sudah berlangsung sejak 2 November 2020 dan jika tidak ada aral melintang, realisasi penyaluran pinjaman dari Pegadaian akan dimulai pada Desember ini. “Akseleran akan menyalurkan pinjaman usaha produktif dari Pegadaian kepada para pelaku usaha (borrower) yang beragunan invoice financing yang ada di Akseleran,”tuturnya.
Hadirnya Pegadaian tentu tidak hanya menambah jumlah Institutional Lender Akseleran yang sekarang sudah mencapai lebih dari 10 institusi tetapi juga semakin melengkapi mitra kami yang berasal dari perbankan maupun lembaga jasa keuangan lainnya yang semuanya telah berkontribusi sebesar 20 persen dari portofolio total penyaluran pinjaman usaha Akseleran.
Hingga akhir November ini, dia menjelaskan, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha produktif secara kumulatif sebesar Rp1,7 triliun lebih kepada sekitar 2.500 pinjaman dan juga didukung oleh lebih dari 150 ribu pemberi pinjaman (lender) yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, Christopher mengungkapkan, pada November 2020 Akseleran kembali mencatat rekor tertingginya dalam menyalurkan pinjaman usaha produktif sejak 3 tahun terakhir yakni sebesar Rp120 miliar, atau melanjutkan rekor di Oktober 2020 yang mencapai sebesar Rp115 miliar. “Selama periode Januari hingga November 2020, penyaluran pinjaman usaha Akseleran berhasil tumbuh hingga 32 persen dibandingkan periode yang sama di 2019.
Penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang cepat tentu sejalan dengan prinsip kami untuk selalu menjaga kualitas kredit dimana dapat terlihat dari total NPL Akseleran saat ini yang berada di angka 0,2 persen dari total pinjaman usaha yang sudah disalurkan. (Rabiatun)