JAKARTA–MARITIM : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, malam ini (Sabtu 9/1) dari Bandara Soekarno Hatta, dalam konprensi pers mengumumkan telah terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182, Jakarta – Pontianak yang hilang kontak diperkirakan jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC.
Untuk kelanjutan informasi, Menteri Budi Karya mengatakan, pihak Kementerian Perhubungan sudah mendirikan posko dengan Hotline dari Sriwijaya Air, untuk informasi penumpang pada 021-80637817. Untuk saat ini Tim SAR gabungan dari Basarnas dan TNI-Polri, telah bergerak ke lokasi dengan mengerahkan kapal-kapal evakuasi.
Disebutkan jumlah penumpang 53 orang dan 12 orang kru, dengan rincian 43 orang penumpang dewasa, 7 orang anak dan, 3 orang bayi.
Menurut Menteri Budi Karya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal. “Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan dengan lancar,” ucap Menteri Budi Karya.
Dalam kesempatan yang sama Pihak Badan SAR Nasional Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, mengatakan, pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 yang hilang kontak diduga jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Basarnas pun telah mengerahkan kapal dan sea rider menuju lokasi tersebut setelah mendapat informasi hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1) sore.
“Kapal maupun sea rider sudah kita berangkatkan, setelah mendapat informasi tersebut kita berangkatkan dan menuju titik lokasi yang diduga pesawat itu jatuh,” kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji, Sabtu malam.
Bambang mengatakan, lokasi hilang kontaknya pesawat tersebut berada sekitar 3 mil dari pesisir Tanjung Kait Tangerang.
Informasi yang diperoleh Basarnas, telah ditemukan beberapa serpihan-serpihan yang dicurigai bagian dari pesawat Sriwijaya Air.
“Barang-barang tersebut sudah ada di kapal kita dan rencananya akan kita tarik dan kita akan buka posko di JICT II,” kata dia. (Rabiatun)