JAKARTA-MARITIM : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap melakukan program Pengembangan Ekosistem Mangrove Nasional bersama pihak terkait lainnya yang diprakarsai Kemenko Kemaritiman dan Investasi.
“Kami ditugasi Bapak Menko di program pengelolaan ekosistem mangrove nasional. Kita akan melakukan penelitian ke lapangan untuk ground check, apakah tanahnya dan statusnya seperti apa dan seterusny a,” kata Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, pada Rapat Koordinasi Pengelolaan Mangrove Nasional, yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi, Senin (11/1).
KKP akan bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Kemenkomarves berharap program ini dapat menjadi berkelanjutan dan ditargetkan mengelola 150.000 hektare kawasan mangrove setiap tahunnya.
Pengembangan mangrove di wilayah pesisir akan menjadi fokus KKP. Karena merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya. Sebelumnya, KKP melakukan restorasi di beberapa wilayah pesisir, yang salah satunya menanam bibit mangrove.
Di sisi lain, KKP juga punya kegiatan ‘Mega Mangrove Center (MMC)’ pada 13 calon lokasi, tapi hanya 1 lokasi terbaik saja yang dipilih. Setelah dilakukan pemeriksaan kualitas lokasi secara langsung.
MMC akan dikembangkan di lahan seluas 70 hektare. Benih mangrove akan didatangkan dari Pasuruan, Rembang, dan daerah lainnya. Program ditujukan untuk kelompok penggiat mangrove di daerah pesisir. Ke depannya, pengembangan kawasan diharapkan dapat jadi contoh pengelolaan wilayah pesisir dan memajukan perekonomian masyarakat sekitarnya.
KKP akan melakukan penyemaian 100 juta bibit mangrove yang menjadi program utama. Selain itu ada kegiatan pendukung seperti tracking mangrove, pameran, edukasi, dan lainnya. Terkait itu perlu dibuat beberapa infrastruktur pendukung acara.
Trenggono pun memiliki program mengintegrasikan konservasi mangrove dan terumbu karang, yaitu Infrastruktur Kawasan Terumbu Karang dan Mangrove (Insan Terang Lautra). Kawasan ini akan menjadi tempat konservasi terumbu karang dan mangrove. Sasarannya adalah mengelola tidak hanya mangrove, tapi juga terumbu karang dan sumber daya perikanan lainnya.
Menko Luhut mengatakan, sebenarnya Indonesia merupakan negara dengan lahan mangrove terluas. Makanya dengan dikembangkan program ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi mangrove sebagai benteng lingkungan.
“Kita harapkan mangrove ini nantinya akan jadi benteng lingkungan. Indonesia ini sebenarnya punya lahan mangrove terluas,” ujarnya. (Muhammad Raya)