JAKARTA-MARITIM : Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat dicapai dengan menjalankan program-program prioritas yang mampu mendorong aktivitas ekonomi, peningkatan konsumsi, peningkatan ekspor dan peningkatan investasi. Dengan industri sebagai roda penggerak utamanya.
Program itu di antaranya pendidikan dan pelatihan vokasi, riset serta inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi ditopang kegiatan percepatan pemanfaatan transformasi industri 4.0, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, penyelenggaraan forum penguatan kapasitas lembaga sertifikasi industri hijau, program nilai tambah dan daya saing industry serta pelaksanaan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Dukungan manajemen peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenperin, layanan data dan informasi industri 4.0 juga diharapkan jadi penguat PEN sekaligus modal penggerak dalam komitmen mencapai reformasi birokrasi.
Komitmen pencapaian reformasi birokrasi melalui penerapan zona integritas terus digaungkan di satuan kerja di lingkungan Kemenperin. Dimana Irjen Kemenperin, Masrokhan, saat kunjungan kerja sebelumnya di Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI), pencapaian predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) harus semakin banyak diperoleh oleh satker Kemenperin.
“Pencapaian Grand Design Reformasi Birokrasi Kemenperin adalah Dynamic Governance pada 2024. Birokrasi bersih dan akuntabel, kapabel disertai service excellence dapat dicapai dengan komitmen membangun Zona Integritas. Wujud nyata komitmen saat ini adalah kesediaan satker Kemenperin memperoleh predikat WBK dan WBBM,” ujar Masrokhan, di Politeknik STTT Bandung, kemarin. Menurutnya, satker Kemenperin agar siap menghadapi setiap pemeriksaan monitoring dan evaluasi kinerja, termasuk pemeriksaan keuangan oleh BPK. “Kesiapan dokumen, SDM, informasi dan kesiapan komunikasi harus selalu diperhatikan bagi kesuksesan audit pemeriksaan BPK pada klaster Bandung,” ujarnya.
Hadir di klaster Bandung untuk memotivasi kesiapannya dalam menghadapi pemeriksaan BPK. Acara diakhiri penandatanganan komitmen kesediaan satker memperoleh WBK dan WBBM. Kepala BBK, BBLM, dan BBPK meneken komitmen memperoleh WBK. Sedang Kepala BBT, B4T dan Direktur Politeknik STTT Bandung menandatangani komitmen mendapatkan predikat WBBM. Tak hanya itu, knowledge sharing melalui paparan Success Story membangun WBK dan WBBM oleh Kepala BBTPPI, Ali Murtopo Simbolon, juga turut mendukung program arahan ini.
“Komitmen jajaran pimpinan Kemenperin telah menyemangati kami memperoleh predikat WBK dan WBBM. Dengan tetap perhatian utama pada setiap upaya perolehan predikat seperti kelengkapan dokumen, inovasi layanan publik dan edukasi pelanggan. Kami juga komitmen mereplika keberhasilan ini bagi satker lain. Sehingga mendukung kebijakan prioritas Kemenperin dalam membangun Zona Integritas,” tutur Ali.
Masrokhan dan rombongan diakhir kunjungan melihat langsung Showcase Industri 4.0 Politeknik STTT Bandung, Knitting smart factory dan Dyeing Finishing smart factory sebagai salah satu digital satelit PIDI 4.0, Mesin Melt Spinning di Learning Factory BBT dan fasilitas di BBK. Kesiapan transformasi digital ini dharapkan mampu mendongkrak inovasi layanan yang dapat menyentuh publik secara langsung dan masif sehingga memicu kepuasan pelanggan. (Muhammad Raya)