Menaker-Menparekraf Siapkan 500.000 Tenaga Kerja Pariwisata di 5 Destinasi Super Prioritas

Menparekraf Sandiaga Uno ketika diterima Menaker Ida Fauziyah di ruang kerjanya.

JAKARTA – MARITIM : Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno sepakat untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja trampil di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun ini.

Kesepakatan ini terjadi ketika Menaker Ida Fauziyah menerima kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno di kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). Dalam pertemuan selama satu jam itu, Menaker dan Menparekaf membahas program Duta Wisata dan Ekonomi Kreatif, peningkatan kompetensi tenaga kerja pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta sinergi Balai Latihan Kerja (BLK).

Usai pertemuan, Menaker mengatakan pihaknya akan terus memperkuat nota kesepahaman dengan Menparekraf guna menyiapkan 500.000 pekerja terampil di sektor pariwisata sepanjang tahun 2021. Hal ini untuk mendukung terwujudnya 5 destinasi super prioritas yang tengah dibangun di Indonesia. Yakni destinasi Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Sebenarnya semua itu sudah berjalan, jadi tinggal kita perkuat lagi dengan kedatangan Pak Menparekraf ke kantor Kemnaker. Kami akan intervensi untuk peningkatan SDM, terutama di lima destinasi super prioritas,” kata Ida.

Dikatakan, langkah untuk menyiapkan ratusan ribu pekerja terampil tersebut merupakan bagian dari 2 program besar Kemnaker untuk pemulihan di sektor pariwisata. Yaitu peningkatan ketrampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat.

“Kemnaker juga membangun komunitas berbasis kejuruan pariwisata dan perhotelan. Total BLK Komunitas yang telah dibangun sejak 2017-2020 sebanyak 2.127 BLK di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Menaker juga menegaskan pihaknya akan terus memperkuat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menjadikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi duta wisata. Sebagai duta wisata, selain akan mewakili Indonesia di luar negeri dan memperkenalkan Indonesia di mata dunia, PMI juga dapat menjadi pahlawan bagi pariwisata Indonesia.

“Kita sudah punya MoU untuk menjadikan PMI sebagai duta wisata dan kita akan perkuat MoU itu. PMI sebenarnya bisa menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata di Indonesia,” tegas Ida.

Ditambahkan, sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal namun juga informal. Selain itu, terdapat dua sektor lainnya yaitu kuliner lokal dan kerajinan lokal yang saat ini dianggap potensial.

“Kami punya BLK yang dikelola oleh pemerintah pusat, ada juga BLK yang dikelola pemerintah daerah. Kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM yang harus kita bangun. Di samping itu kami juga punya BLK komunitas dan banyak yang jurusannya pariwisata,” sambung Ida.

34 juta lapangan kerja

Menparekraf Sandiaga Uno mengakui pertemuan dengan Menaker Ida Fauziyah untuk berkordinasi beberapa program. Salah satunya program duta wisata dan ekonomi kreatif bagi PMI. Kedua, kolaborasi Kemnaker-Kemenparekraf dalam peningkatan kompetensi, terutama untuk 34 juta lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Untuk BLK Komunitas saya sangat terkesan karena ini betul-betul langsung ada di tengah masyarakat untuk meningkatkan sektor pelayanan,” katanya.

Menteri Sandi menyatakan, pihaknya bersama Kemnaker juga sepakat untuk sharing data di sistem informasi ketenagakerjaan (SISNAKER). “Kami juga sedang kembangkan sehingga data ini nanti bisa diintervensi dan dieksekusi sehingga tepat sasaran, khususnya untuk 34 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya. (Purwanto).

 

Related posts