JAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merombak puluhan jabatan di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan dengan melantik 46 pejabat tinggi dalam dua tahap. Pertama, 11 pejabat tinggi madya dilantik pada Jumat (16/4). Kemudian disusul pelantikan 35 pejabat tinggi pratama pada Senin (19/4).
Pelantikan para pejabat ini sesuai dengan Perpres 95/2020 tentang perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Kemnaker yang baru. Seperti pelantikan-pelantikan sebelumnya, kedua pelantikan itu juga berlangsung tertutup untuk wartawan.
Ke-11 pejabat tinggi madya yang dilantik adalah: Anwar Sanusi sebagai Sekretaris Jenderal; Budi Hartawan sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas; Suhartono sebagai Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja; Haiyani Rumondang sebagai Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja (Binwasnaker & K3); Bambang Satrio Lelono sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan;
Sementara Aris Wahyudi sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan ; Tri Retno Isnaningsih sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional; dan Ruslan Irianto Simbono sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga.
Tiga pejabat tinggi madya lainnya yang dilantik yakni Indah Anggoro Putri sebagai Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsostek); Estiarty Haryani sebagai Inspektur Jenderal (Irjen); dan Ismail Pakaya sebagai Staf Ahli bidang Sosial Politik dan Kebijakan Publik.
Dalam sambutannya, Ida mengingatkan, jabatan tinggi madya merupakan ujung tombak yang membantu Menaker untuk merumuskan dan penentu eksekusi kebijakan di lapangan, sehingga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas Kemnaker. Pejabat tinggi madya juga merupakan posisi kunci dalam sinergitas dengan unit-unit kerja lainnya.
Sedang pejabat tinggi pratama merupakan ujung tombak eksekusi pelaksanaan program di lapangan sehingga sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Kemnaker.
Ditambahkan, seluruh mekanisme dan tahapan yang dilaksanakan dalam pengisian pimpinan tinggi pratama telah dilakukan seselektif mungkin. Sehingga menghasilkan SDM dengan kompetensi yang tepat dan terbaik untuk mengisi jabatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Dalam kedua acara pelantikan itu, wartawan harus puas dengan rilis yang dikirim oleh Biro Humas Kemnaker. Namun Humas tidak menyebut para pejabat tinggi pratama yang dilantik Menaker. (Purwanto).