BEKASI – MARITIM : Minat para milenial menjadi petani saat ini kian besar. Karenanya, perlu dilatih soal pengelolaan keuangannya. Demikian dikemukakan Plt Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kemnaker, Lucia Hatiningtyas Mardiasari, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021).
Merespon minat para milenial itu, BBPP Kemnaker yang berlokasi di Bekasi bekerja sama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDM) Pertanian, Kementerian Pertanian memberikan pelatihan bidang pemahaman literasi keuangan tingkat dasar. “Nantinya mereka akan dapat menjadi trainer soal pengelolaan keuangan kepada petani milenial. Sehingga uang untuk usaha dan uang rumah tangga harus dipisah,” tuturnya.
Di sela-sela Pelatihan Dasar Bagi Pelatih Literasi Keuangan Tingkat Dasar, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Lucia mengatakan, tujuan pelatihan itu untuk menciptakan kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan. Guna mengembangkan ekonomi mereka melalui kewirausahaan/pengembangn usaha atau dengan menambah lebih banyak lagi peluang kerja bagi mereka.
Sehingga akan dapat meningkatkan kontribusi mereka untuk mentransformasi wilayah perdesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh. Salah satu agenda yang tertuang dalam program YESS adalah penguatan BPP, yang berada di empat provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Selatan.
“BPP akan menjadi sentra koordinasi dan kegiatan petani milenial dalam mengembangkan usahanya,” tutur Luci. Dia menambahkan, untuk Provinsi Jawa Barat yang dilatih di BBPP Bekasi berasal dari Sukabumi, Subang, Tasikmalaya, serta Cianjur. Mereka yang mengikuti program YESS akan menerima pendidikan keuangan.
Setelah itu, lanjut Lucia, mereka akan menjadi trainer bagi masyarakat. Half ini untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan pada target sasaran program, yang relatif kurang memadai serta kurangnya pengetahuan di bidang keuangan. “Berdasarkan itu, maka pelatihan ini tujuannya menghasilkan tim pelatih literasi keuangan tingkat dasar. Yang akan memfasilitasi kelompok sasaran program YESS dalam hal mengakses pengetahuan jasa layanan keuangan,” jelas Lucia.
Selain itu, imbuhnya, memandu dan mendampingi proses peningkatan kapasitas kelompok sasaran program YESS. Dengan demikian, seluruh peserta pelatihan memiliki pemahaman yang sama terhadap kompetensi literasi keuangan tingkat dasar yang akan diterapkan kepada petani-petani milenial.
Sedangkan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Dr Idha Widi Arsanti SP MP menyatakan, kerja sama itu dalam rangka mengatasi krisis pertanian, terhadap petani dengan menumbuhkan generasi petani-petani milenial. “Pelatihan dasar bagi pelatih pengelolaan keuangan untuk memberikan dasar pengelolaan keuangan dan nantinya akan di-delivery-kan kepada petani-petani milenial,” tuturnya. (Purwanto).