JAKARTA-MARITIM: Kementerian Ketenagakerjaan bersama BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja/buruh, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan Calon Pemagang Luar Negeri (CPLN) di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (19/8/2021). Vaksinasi merupakan langkah strategis karena sebagian dari kelompok pekerja tersebut akan melakukan mobilitas antar negara dan memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, vaksinasi bagi pekerja/buruh, CPMI dan CPLN untuk melindungi pekerja, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi keparahan penyakit atau risiko kematian, menjaga produktivitas dan efisiensi perusahaan. Sekaligus membantu kepastian status kesehatan para pekerja migran dan calon pemagang untuk memperlancar proses keberangkatan ke negara tujuan.
“Teman-teman buruh, calon pekerja migran, dan pemagang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, sehingga menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi,” kata Menaker dalam sambutannya pada acara vaksinasi tersebut.
Dijelaskan, vaksinasi kepada kelompok pekerja, CPMI, dan CPLN sebagai bentuk kolaborasi antar stakeholder, yakni BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans DKI Jakarta, dan Binwasnaker & K3 Kemnaker selaku inisiator. Kolaborasi ini sangat penting dalam upaya pemerintah mengejar target vaksinasi sekurang-kurangnya untuk 2 juta per hari.
Menurut Ida, program vaksinasi ini harus selesai sebagai upaya sekaligus pilihan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam upaya mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dan segera keluar dari pandemi ke endemi.
“Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah tak bisa jalan sendiri. Pemerintah membutuhkan kolaborasi dan sinergitas dari semua stakeholder. Baik di internal pemerintah maupun dengan masyarakat,” lanjutnya.
Menaker menilai, vaksinasi gotong royong yang digelar pemerintah dengan kelompok masyarakat merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dengan salah satu kelompok masyarakat. Antar internal pemerintah mau tidak mau harus melaksanakan kolaborasi dan sinergitas. Tidak ada pilihan kecuali bersama-sama menyelesaikan pandemi Covid-19.
Menaker menyatakan pihaknya pun akan terus meningkatkan program vaksinasi sehingga seluruh pekerja memperoleh vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan segera memasuki masa endemi.
“Kita tak berhenti (vaksinasi) hingga mencapai 70 persen. Kemnaker akan konsentrasi sesuai tugas dan fungsinya, bagaimana pekerja, CPMI dan teman-teman pemangangan memperoleh vaksinasi. Semoga pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini dapat mewujudkan pekerja/buruh, CPMI dan CPLN yang sehat dan produktif,” katanya.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang dalam kesempatan itu menjelaskan, vaksinasi Astrazeneca dengan target 500 orang kepada pekerja/buruh, CPMI, dan CPLN selama dua hari di Kemnaker, dapat menambah imunitas dan memenuhi persyaratan berangkat ke negara tujuan.
Khusus kepada para CPMI dan CPLN, Dirjen berpesan agar selalu menjaga kesehatan dan dapat bekerja dengan baik, serta tetap mengikuti aturan dari pemerintah di negara tujuan.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin berharap program vaksinasi pemerintah dalam rangka menuju herd immunity bisa segera terwujud. “Khusus hari ini segmen vaksin menarik, mudah-mudahan dengan vaksin kali ini, para calon PMI dan CPLN dapat memperlancar proses dan semakin cepat berangkat,” katanya. (Purwanto).