JAKARTA–MARITIM : Ditengah pandemi covid-19, pertumbuhan kinerja perbankan syariah tetap stabil, ini memperlihatkan bahwa bisnis keuangan syariah merupakan jendela yang bisa menjadi penopang perbaikan ekonomi nasional. Dengan catatan, untuk meningkatkan market share, bank harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder diantaranya masyarakat, pemerintah, regulator, organisasi kemasyarakatan islam, perguruan tinggi dan asosiasi.
Demikian Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo, saat berbicara pada Media Workshop Regional Jakarta Bank Syariah Indonesia (BSI) Jumat (20/8) secara daring.
“Sinergi dan kolaborasi akan membuat kerja keras dalam membangun Indonesia menjadi lebih ringan dan lebih berwarna,”tutur Firman seraya menambahkan, ini memerlukan kerja keras mengingat sebagai negara berpopulasi Muslim terbesar ini, kontribusi terhadap bank syariah masih sangat rendah.
Dikatakan, semua institusi bank syariah harus berinovasi. Maksudnya, untuk menciptakan dan mengembangkan ekosistem perbankan dan keuangan syariah yang terbuka, modern, inklusif, serta memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat dan perekonomian nasional diperlukan sinergi dengan seluruh stakeholder.
“Penguatan rantai nilai halal dan industri keuangan syariah, diharapkan dapat tercipta ekosistem syariah yang komprehensif baik yang berdampak di Indonesia maupun secara global,” kata Abdullah Firman.
Dalam kesempatan yang sama , Chief Economy BSI Banjaran Indrastomo menyebutkan bahwa setiap stakeholder dalam ekosistem ekonomi syariah di Indonesia harus saling terkoneksi. Karena dengan koneksi tersebut, maka ruang gerak ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia akan lebih besar dan lebih lincah.
“Ternyata banyak ruang untuk syariah untuk terus berkembang. Dan ini melihat tidak hanya dari sisi pasar, dan lihat bagaimana secara ekosistem itu sangat terintegrasi dimana memang perbankan syariah ini menarik, tidak hanya connect dengan sektor komersial tapi juga connect dengan sektor sosial,”tuturnya.
Lanjutnya, apabila sinergi tersebut dilakukan maka bisa diperkirakan perbankan syariah di Indonesia itu mencapai penetrasi di Malaysia, perbakan di Indonesia akan rumbuh enam kali lipat. Disaru sisi,perbankan dan layanan keuangan juga sangat tergantung oleh bagaimana sebuah penyedia layanan bisa berinovasi sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sedangkan dari fintech, CEO Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah menyebut, jika industri keuangan syariah dan industri halal ingin maju di Indonesia, maka harus ada inovasi dan transformasi besar-besaran dalam teknologi. “Inovasi digital merubah seluruh bisnis sektor ke seluruh jasa keuangan,”kata Lutfi.
Dikatakan, dengan mengadopsi teknologi, maka industri tradisional sendiri berubah lebih cepat. Perbankan syariah dan fintech syariah tidak terpisahkan apalagi mengenai kemajuan keuangan syariah. Melalui adaptasi teknologi, penyedia layanan keuangan syariah akan mendapatkan akses ke market baru, lalu dapat memberikan penawaran yang baru kepada existing customer supaya semakin loyal, lalu data collection, dan terakhir Deep Learning Customer Engagement untuk memberikan layanan yang tepat.
Di bidang digital, BSI sendiri melakukan inovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru lainnya di aplikasi BSI Mobile, seperti fitur Pay Later dan Mitraguna Online dalam waktu dekat. Harapannya, layanan BSI Mobile menjadi lebih lengkap dan mendukung berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat di era digitalisasi.
Sementara VP of Public Policy & Goverment Relation Tokopedia Salam, Astri Wahyuni mengatakan, selain teknologi, perusahaan yang menyediakan layanan keuangan dan transaksi berbasis syariah harus memiliki visi untuk melakukan pemerataan akses di Indonesia. Menurutnya, kemudahan akses bagi masyarakat kepada penyedia layanan akan memperbesar ekosistem ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia.
“Kami di Tokopedia memiliki visi untuk melakukan pemerataan ekonomi digital. jadi bagi kami adalah sebuah teknologi yang bisa digunakan oleh semua masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada. Dengan hal tersebut maka produk digital dan pembayaran berasis syariah mulai dari tabungan, pembayaran, investasi di Tokopedia akan terus berkembang dan sebetulnya di masa pandemi, dengan ekosistem digital kita semua sebagai pelaku dalam layanan ekonomi syariah bisa lebih berkembang dengan cepat, ujar Astri.
BSI memiliki produk dan layanan unggulan diantaranya tabungan wadiah tanpa biaya administrasi, pembiayaan rumah dan kendaraan dengan angsuran tetap hingga akhir jangka waktu pembiayaan dan margin yang kompetitif, kartu pembiayaan (kartu kredit syariah), pembiayaan UMKM, gadai emas, serta beragam produk lainnya yang dilengkapi layanan digital BSI mobile, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah kapanpun dan dimanapun.(Rabiatun)