MANOKWARI-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mendukung dan memberikan perhatian khusus atas rencana Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Manokwari Selatan. Para calon pekerja di Papua Barat perlu diakselerasi dengan cara memperkuat keberadaan BLK.
“Saya kira untuk peningkatan kompetensi pekerja atau calon pekerja di Papua Barat, perlu diakselerasi dengan cara memperkuat BLK. Kita punya BLK UPTP (Unit Pelaksana Teknis Pusat) di Sorong dan kita sangat mendukung BLK UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang dikelola Pemprov Papua Barat,” kata Menaker Ida Fauziyah kepada awak media di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (14/10/2021) malam.
Ida meyakini sinergitas Pemerintah Pusat melalui BLK Sorong dengan Pemprov Papua Barat untuk membangun BLK berstandar nasional, bahkan internasional, akan mempercepat (mengakselerasi) peningkatan kompetensi masyarakat Papua Barat.
“Kalau tahun depan sudah dibangun, kita akan support bantuan peralatan, bantu siapkan kapasitas instruktur dari BLK di seluruh Indonesia, tergantung jurusan yang akan dibangun di BLK sini. Prinsipnya, kami sangat support, mulai dari peralatan hingga meningkatkan kompetensi instrukturnya,” katanya.
Menaker menegaskan, pembangunan BLK UPTP di Kabupaten Manokwari Selatan dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan begitu, pengembangan kompetensi tenaga kerja di Bumi Cendrawasih terus meningkat.
Menurut Ida Fauziyah, secara geografis Kabupaten Manokwari Selatan sangat strategis karena sebagai kabupaten penghubung dan terletak di antara lima kabupaten. Yakni Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama. Sementara dari sisi kebutuhan tenaga kerja, dapat diserap oleh industri dan perusahaan-perusahaan yang berada di lima kabupaten tersebut.
Kadis Nakertrans Papua Barat, Frederik DJ Saidui, menyambut positif dukungan Menaker untuk memberikan bantuan peralatan dan instruktur yang tersertifikasi. Pemprov Papua Barat telah menyiapkan lahan seluas 5 hektar untuk pembangunan BLK di Manokwari Selatan.
“Adanya BLK di Manokwari Selatan dapat mengubah paradigma lama tentang daya serap Orang Asli Papua (OAP) di semua bidang usaha di tahun-tahun mendatang tentang kemandirian OAP di negeri sendiri,” ujarnya
Selama tiga tahun, lanjut Frederik Saidui, pembangunan BLK di Mankowari Selatan telah didukung Gubernur Papua Barat melalui APBD Papua Barat. Tahun pertama, dibangun talud (dinding penahan tanah) di lokasi, tahun berikutnya dibangun pagar keliling dan tahun ketiga perumahan PNS yang akan difungsikan untuk mengelola BLK tersebut.
“Mudah-mudahan Pak Gubernur tahun depan kembali mensupport pembangunan sarana penunjang lainnya. Semoga tahun depan, akan ada kucuran anggaran agar BLK secepatnya dapat terealisasi di Manokwari Selatan,” harapnya. (Purwanto).