JAKARTA-MARITIM : Setelah mengalami penantian yang cukup panjang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan merger PT Pelindo dari sebelumnya bernama Pelindo 1, Pelindo II, Pelindo III dan Pelindo IV. Dengan nama baru sebagai PT Pelindo pada 14 Oktober 2021.
Menurut Jokowi, kini Pelindo hanya satu yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Dia berharap dengan merger ini biaya logistik di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
“Artinya daya saing kita, competitiveness kita menjadi lebih baik,” ujarnya.
Jokowi juga meminta agar PT Pelindo dicarikan partner yang memiliki jaringan atau networking luas sehingga terkoneksi dengan negara-negara lain. Sehingga produk-produk Indonesia bisa merambah dunia Internasional dengan lebih baik dan masuk dalam rantai suplai global.
Memudahkan pelaku usaha
Sementara itu, Kadin DKI Jakarta menyambut baik atas dilakukannya merger 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelabuhan tersebut, dengan harapan apa yang di keluhkan dunia usaha selama ini tentang bedanya standar yang diterapkan dimasing-masig pelabuhan.
Selain itu, menurut Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Hj Diana Dewi, dengan dilakukan merger ini diharapkan berbagai fasilitas yang ada di pelabuhan tersebut dapat sama antara satu dengan pelabuhan lainya.
“Harapan kami peningkatan ini akan lebih memudahkan para pelaku usaha untuk dapat menggunakan jasa dari pelabuhan yang ada di Indonesia,” ujar Hj Diana Dewi menjawab Tabloid Maritim.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menjelaskan alasan penggabungan atau merger PT Pelindo ini karena biaya logistik di Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara lain, yakni 24% ketimbang negara lain yang hanya 11%.
“Tentu kita harap dengan merger ini terjadi efisiensi dan penurunan biaya logistik. Memang tidak mudah, tapi harus kita upayakan terus,” kata Erick.
Ditambahkan, dengan merger ini, Pelindo langsung masuk menjadi operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia. (Muhammad Raya)