JEDDAH-MARITIM: Setelah mengikuti forum Abu Dhabi Dialogue (ADD) VI di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berkunjung ke Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah dan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI di Riyadh, Arab Saudi.
Dalam kunjungan tersebut, Menaker membahas dua hal penting. Yakni, peningkatan iklim investasi di Indonesia yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja Indonesia, serta peningkatan tata kelola penempatan dan program pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Kami memberikan apresiasi kepada Dubes RI di Riyadh dan Konjen di Jeddah yang telah membantu urusan bidang ketenagakerjaan serta memfasilitasi program pemberdayaan bagi pekerja migran Indonesia. Termasuk membantu pembentukan kerja sama bidang ketenagakerjaan dengan pihak otoritas Arab Saudi,” kata Menaker Ida Fauziyah melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (29/10/2021).
Setelah pertemuan dengan Konjen RI di Jeddah, Menaker bersama delegasi Indonesia kemudian mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah pembinaan KJRI Jeddah. Di lokasi itu, Menaker melihat prosesi peningkatan kapasitas PMI selama di Arab Saudi.
“Kami sangat apresiasi program pemberdayaan bagi PMI guna memberikan bekal keterampilan pasca penempatan di negara tujuan,” katanya.
Saat berkunjung ke shelter (penampungan sementara) PMI, Ida Fauziyah menegaskan, pemerintah melalui Kemnaker terus berupaya meningkatkan kompetensi dan perlindungan PMI di luar negeri. Termasuk mengeluarkan paket-paket program edukasi dan pemberdayaan bagi keluarga PMI.
Saat dialog dengan para PMI, Menaker menandaskan, pemerintah juga terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan pemerintah di negara tujuan penempatan, guna meningkatkan tata kelola penempatan dan migrasi pekerja migran, dengan mengedepankan prinsip adil, tertib, dan aman. Sehingga dapat memberikan jaminan perlindungan bagi PMI dan keluarganya. (Purwanto).