Pertahankan Pembiayaan Sektor Produktif, BCA Syariah Raup Laba Bersih Kuartal III-2021 Rp64,9 Miliar

JAKARTA–MARITIM : Kendati masih menghadapi tantangan pemulihan dunia usaha, yang masih berjalan serta tren risiko kredit yang relatif masih tinggi, namun pembiayaan BCA Syariah per September 2021 mampu tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat sebesar Rp5,9 triliun. Begitu juga aset, akhir September 2021 tercatat sebesar Rp9,8 triliun, meningkat sebesar 13,7 persen year on year (yoy) dibandingkan September 2020 yang sebesar Rp 8,6 triliun.

Pembiayaan BCA Syariah menurut Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, dalam rilis kinerja kuartal III-2021, yang diterima tabloidmaritim.com, Sabtu (30/10),
pertumbuhannya masih didominasi oleh sektor produktif. Namun demikian, pembiayaan konsumer menunjukkan tren meningkat 22,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan pembiayaan konsumer didukung oleh tingginya permintaan pembiayaan rumah dan kendaraan bermotor, yang didukung oleh promosi margin ringan dan angsuran pasti melalui kegiatan KPR BCA ONLINEXPO dan kerja sama strategis dengan beberapa developer ternama.

Read More

“Penyaluran pembiayaan masih menjadi tantangan di kuartal III 2021 akibat dampak pandemi yang masih berlangsung. Namun BCA Syariah tetap berupaya menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan baik dan berusaha menjaga kualitas pembiayaan di level yang baik. Per September 2021, NPF (Non-Performing Financing) BCA Syariah berada pada 1,2 persen secara gross dan 0,01 persen secara nett”, aku Yuli Melati.

Sementara aspek profitabilitas
kata Yuli Melati, SmBCA Syariah mencatatkan laba sebelum pajak di September 2021 sebesar Rp64,9 miliar, meningkat 14,7 persen dibandingkan September 2020 sebesar Rp56,6 miliar. Peningkatan laba dihasilkan dari upaya BCA Syariah, untuk mengelola liabilitas dan aktiva produktif secara optimal. Ini didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang per September 2021 mencapai Rp6,8 triliun atau meningkat 12,8 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp6,1 triliun.

Dikatakan, dalam rangka memberikan layanan kepada BCA Syariah dengan lebih baik, BCA Syariah terus memperkuat sinergi dengan BCA sebagai induk usaha, melalui berbagai pengembangan pada layanan cabang dan peningkatan fitur perbankan elektronik. Dalam hal layanan cabang, sinergi BCA Syariah dan BCA diantaranya diwujudkan melalui Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) yang kini ada di 100 kantor cabang BCA. Dengan layanan ini, nasabah bisa melakukan setoran awal biaya haji di cabang LSBU BCA terdekat. Sementara peningkatan layanan melalui perbankan elektronik diantaranya diwujudkan melalui penambahan fitur Setor Tunai di ATM BCA sehingga nasabah BCA Syariah dengan mudah melakukan setoran tunai melalui ATM dan saldonya langsung efektif di rekening BCA Syariah. Nasabah juga kini dapat melakukan top up Flazz di ATM BCA dengan sumber dana rekening BCA Syariah.

Selain itu lanjutnya, ada juga fitur pembayaran QR di BCA Syariah Mobile yang mempermudah nasabah melakukan pembayaran belanja secara non tunai. “Kami terus berupaya untuk melakukan percepatan layanan digital banking untuk mendukung kemudahan dan kenyamanan nasabah bertransaksi di tengah keterbatasan kegiatan masyarakat,” tutur Yuli Melati.

Dengan menjaga kualitas kemitraan dan secara berkesinambungan melakukan pengembangan dalam hal produk, layanan dan pemanfaatan teknologi, BCA Syariah optimis untuk meraih pertumbuhan kinerja positif secara keseluruhan pada akhir tahun 2021 di kisaran 8-10 persen. (Rabiatun)

Related posts