Jakarta-Maritim : Salah satu upaya Indonesia membina kerja sama di kawasan Asia Pasifik bagi pemanfaatan Industri 4.0 untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan atau Inclusive and Sustainable Industrial Development (ISID) di masa pandemi Covid-19 adalah melalui kolaborasi antara Kemenperin dan United Nations on Industrial Development Organization (UNIDO).
Rencananya, pada Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2 itu akan dibahas 4 tema besar oleh 26 negara. Yakni peningkatan partisipasi IKM pada rantai pasok global atau Global Value Chains (GVC), Penguatan SDM, Strategi transisi industri menuju Industri Hijau dan Ekonomi Sirkular dan Optimalisasi pemanfaatan SDA yang berkelanjutan (sustainable).
“Dalam konteks kekinian, forum ini fokus membahas optimalisasi dan peluang memanfaatkan revolusi industri 4.0 di masa pandemi yang penuh ketidakpastian,” kata Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat media briefing jelang perhelatan RCID ke 2 secara daring, di Jakarta, Senin (8/11/2021).
Kegiatan Akbar ini mengambil tema “Acceleration of Industry 4.0 for Inclusive and Sustainable
Industrialization” atau “Akselerasi Industri 4.0 untuk Industrialisasi yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada 10-11 November 2021 di Jakarta. Dimana Presiden Jokowi berkesempatan akan menyampaikan keynote speech.
Mengingat masih pandemi Covid-19, konferensi dilakukan secara hybrid, kombinasi kehadiran fisik dan virtual, dengan mengundang pejabat tinggi di bidang perindustrian dari 26 negara anggota UNIDO.
Menperin menjelaskan, RCID ke 2 ini akan menjadi tonggak penting menuju persiapan pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G-20 tahun 2022 sebagai rangkaian dari presidensi Indonesia di G-20 yang akan mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Sehingga RCID ini dikemas sebagai forum pendahuluan untuk membahas isu prioritas sekitar industri dan mendapatkan masukan dari negara-negara Asia Pasifik anggota UNIDO. Yang kemudian akan diangkat pada pertemuan TIIWG dalam Presidensi G-20 Indonesia pada 2022.
Sementara Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko SA Cahyanto, menambahkan rencananya Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Dirjen UNIDO Mr Li Yong akan meneken Indonesia-UNIDO Country Programme (IUCP) 2021-2025 secara virtual.
Setelah diisi berbagai paparan dan pembicaraan yang kompeten dari dalam negeri, luar negeri dan pejabat Kemenperin, pada akhir acara akan dilakukan penyampaian rekomendasi bersama sebagai upaya kawasan untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 untuk ISID.
Kemudian kegiatan tindak lanjut RCID ke 2, yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan UKM di kawasan untuk penyerapan Industri 4.0 di masa Covid-19 dan seterusnya, serta menyusun kerangka ekosistem Industri 4.0 sebagai acuan global untuk mempercepat Industri 4.0 bagi ISID.
Sedangkan Representative UNIDO dI Indonesia dan Timor Leste, Asam Odeh Saoud Al-Qararah, menyebutkan program UNIDO disusun dalam 4 prioritas strategis. Yakni menciptakan kemakmuran bersama, meningkatkan daya saing ekonomi, menjaga lingkungan dan memperkuat pengetahuan serta institusi.
“Dengan misi yang jelas untuk mempromosikan dan mempercepat pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan di negara-negara anggotanya,” katanya. (Muhammad Raya)