JAKARTA-MARITIM : Memegang teguh komitmen Pertamina Group dalam upaya transformasi digital dari hulu hingga hilir, Pertamina Trans Kontinental (PTK) sebagai bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics berhasil menerapkan sistem monitoring operasional kapal digital melalui Transko Condition Monitoring System (TCMS).
Penerapan TCMS ini membuat PTK mampu memonitor data harian operasi peralatan secara digital pada 355 unit kapal yang melayani distribusi energi di seluruh pelabuhan Pertamina.
“Tujuan dari penerapan TCMS ini bukan hanya sebatas mengambil data namun data yang diambil tentu harus di analisis oleh ahli. Sehingga ada rekomendasi dan planning yang bisa kita eksekusi. Tujuannya untuk selalu melakukan proactive maintenance,” ucap Direktur Utama PTK, Nepos MT Pakpahan, dalam keterangan tertulis yang di terima tabloidmaritim.com, di Jakarta, kemarin.
Acara Go Live aplikasi TCMS dilaksanakan secara daring dan luring pada 10 November 2021 dan dihadiri oleh Direktur Utama PTK, Nepos MT Pakpahan, jajaran Direksi dan Manajemen PTK, serta para perwakilan dari kapal operasional milik PTK.
“Untuk meningkatkan kredibilitas, tentu harus kembangkan pemeliharaan lalu kita tingkatkan prosesnya dengan digitalisasi,” lanjut Nepos MT Pakpahan.
Ia juga menambahkan, bahwa inovasi sistem digital ini merupakan perwujudan dari pemeliharaan kapal operasi PTK yang terencana dan berkelanjutan.
Yudi Wibisono selaku Project Leader memaparkan tentang proses pencatatan yang dilakukan dengan perangkat berbasis mobile. Pencatatan dengan aplikasi ini menggantikan pencatatan paper-based yang memiliki resiko kehilangan data, riwayat perawatan kapal yang tidak terdokumentasi secara up to date, dan kesulitan dalam memonitoring kondisi operasional dikarenakan data yang di analisa tidak real-time yang dapat berdampak kepada tingginya kerusakan peralatan kapal.
Keunggulan lain dari inovasi ini yaitu template dari data peralatan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan kapal untuk mempermudah tim dalam menambahkan serta mempersiapkan peralatan dan parameter baru. Riwayat data yang tersimpan secara real-time juga dapat digunakan untuk melakukan Predictive Maintenance System (PdM) dan analisa kondisi operasi peralatan sebagai acuan dalam meningkatkan upaya pencegahan kerusakan peralatan kapal secara berkala.
Pada acara tersebut, turut ditampilkan demonstrasi dari pengisian data secara terperinci. Sesi diskusi bersama juga dibuka untuk pengembangan kualitas sistem, penggunaan tag number spesifik, serta pengembangan aplikasi ini untuk dapat digunakan di area lain PTK selain perkapalan seperti di jetty atau dermaga.
Penerapan sistem digital ini merupakan bentuk keseriusan PTK dalam mendukung transformasi digital di Subholding Integrated Marine Logistics pada khususnya dan di Pertamina Group pada umumnya. Dengan kehadiran TCMS ini, PTK akan mampu menghadapi tantangan dan perubahan di masa yang akan datang dengan melakukan inovasi yang terus sejalan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. (Muhammad Raya)