JAKARTA–MARITIM :Mendukung ekosistem Diaspora, dengan kolaborasi berbagai pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan House of Indonesia Econesia (HOI), pelaku UMKM nasional akan memiliki value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan. Ini terlihat pada ekosistem Diaspora Indonesia, yang tumbuh cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir.
HOI merupakan sebuah entitas bisnis yang dikelola oleh diaspora Indonesia di Sydney Australia yang selama ini sudah aktif melakukan importasi produk-produk dari Indonesia dan dipasarkan di Australia. Tren ini pun membuka potensi bisnis global yang kuat untuk mendorong usaha khususnya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional.
Sejalan dengan tren tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) pun menjalin kerja sama dengan HOI.
Adapun prosesi penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan, dan Director HOI Vidi Vinandar di Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Jumat (17/12).
Prosesi ini disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. Hadir pula Sekretaris Jenderal Dekranas Gati Wibawaningsih, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi dan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yakin UKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, banyak UKM yang telah menerapkan prinsip eco-friendly dan sustainability. Di satu sisi, banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina seperti Biosecurity Act and Imported Food Control Act atau perlindungan konsumen yakni Australian Consumer Law.
Dia berharap, BNI Xpora dapat menjadi mitra UMKM yang bukan hanya menyediakan sumber pembiayaan ekspor tapi juga dukungan penunjang perluasan pasar dan pendampingan bagi UMKM baik yang berusaha di dalam negeri maupun di luar negeri.
“HOI ini saya harap dapat berfungsi maksimal dan menjadi ujung tombak yang menawarkan dan menjual produk unggulan UMKM baik berupa barang dan jasa serta menjadi pembina untuk design dan jenis produk yang sesuai dengan persyaratan, selera dan tuntutan pasar setempat,” imbuhnya.
Diwaktu yang sama Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, selain untuk mendukung ekosistem Diaspora, dengan kolaborasi berbagai pihak seperti Kementerian Koperasi dan UKM dan HOI, pelaku UMKM nasional akan memiliki value proposition yang unggul dan fitur-fitur yang lebih relevan.
“Kami harap dengan kerjasama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia secara berkelanjutan dan menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030,” sebutnya.
Selain itu, dia menambahkan, Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, dimana sekitar 2,2 persen berada di Australia.
Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, maka potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Sehingga diaspora juga mendukung pada aspek ekonomi lainnya seperti kontribusi pada penerimaan remitansi, promosi bisnis dan investasi.
Juga kata Royke, terdapat pula manfaat sosial dari peran diaspora yakni untuk mendorong promosi budaya Indonesia dan sebagai salah satu instrumen capacity building untuk negara asal.
“BNI sebagai Bank Internasional memiliki tugas membantu pebisnis Indonesia untuk dapat menembus pasar global. Melalui BNI Xpora, UMKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga dukungan akses pemasaran produk keluar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global,” ujarnya.
Ditambahkan,dengan kerjasama BNI dan HOI Sydney ini berbagai hal seperti pengadaan produk-produk unggulan Indonesia secara berkelanjutan dan menjadi kesempatan bagi UMKM naik kelas sehingga dapat tercapainya 500.000 pelaku UMKM ekspor di tahun 2030. Selain itu, Indonesia masuk ke dalam peringkat 15 negara dengan jumlah migran terbesar di dunia mencapai sekitar 8 juta jiwa, dimana sekitar 2,2 persen berada di Australia.
Seiring besarnya penyebaran diaspora Indonesia, lanjutnya, maka potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia. Sehingga diaspora juga mendukung pada aspek ekonomi lainnya seperti kontribusi pada penerimaan remitansi, promosi bisnis dan investasi.
Lalu, terdapat pula manfaat sosial dari peran diaspora yakni untuk mendorong promosi budaya Indonesia dan sebagai salah satu instrumen capacity building untuk negara asal.
“BNI sebagai Bank Internasional memiliki tugas membantu pebisnis Indonesia untuk dapat menembus pasar global. Melalui BNI Xpora, UMKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga dukungan akses pemasaran produk keluar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global,” ujarnya.
Melanjutkan, Vidi Vinandar pun optimistis ekosistem diaspora di Australia dapat lebih aktif membantu UMKM RI menembus pasar global demi upaya naik kelasnya.
“Kami yakin dapat membantu memasarkan dan mengimpor produk Indonesia. Terlebih kami punya pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memfasilitasi beberapa perusahaan Indonesia termasuk BUMN,” ujarnya.
Produk Unggulan
Dalam kesempatan tersebut, Henry Panjaitan memaparkan ruang lingkup MoU antara lain mencakup pertukaran informasi jasa dan produk perbankan, pasar dan produk-produk unggulan Indonesia di Australia secara transparan. MoU ini juga memfasilitasi akses pasar Australia bagi produk-produk unggulan pelaku UMKM Indonesia.
Kerja sama ini juga membahas peluang kolaborasi untuk pengembangan commercial hub ECONESIA yang tengah dikembangkan oleh HOI termasuk mekanisme kerja sama tertentu. Terdapat juga penyediaan literasi layanan dan produk perbankan oleh BNI sesuai dengan yang disepakati bersama dengan jangka waktu dua tahun.
Adapun, BNI Xpora merupakan one stop shopping solution BNI untuk pelaku usaha UMKM baik yang baru memulai bisnis maupun yang ingin mengembangkan bisnisnya menuju UMKM Go Productive, Go Digital, dan GoGlobal.
Selain itu, BNI Xpora juga menyediakan fitur-fitur digital berupa pembiayaan Fast Trex dengan agunan dan biaya yang lebih rendah, khusus untuk para pelaku ekspor. (Rabiatun)