JAKARTA–MARITIM : Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Senin (28/2) di Ballroom BJ Habibie, Muamalat Tower, Jakarta yang dihadiri pemegang saham secara fisik, mengesahkan pemberhentian dengan hormat Komisaris Perseroan Mohamed Hedi Mejai dari IsDB dan Komisaris Perseroan Abdul Salam Mohammad Joher Al-Saleh dari Boubyan, keduanya adalah wakil pemegang saham BMI sebelumnya.
Rapat juga menyetujui pengangkatan Sulistyo Budi dari BPKH sebagai Komisaris merangkap Wakil Komisaris Utama Perseroan, Juni Supriyanto juga dari BPKH sebagai Komisaris Perseroan dan Andre Mirza Hartawan sebagai Komisaris Perseroan.
Seiring dengan disetujuinya perubahan tersebut, maka susunan pengurus Perseroan menjadi :
Dewan Pengawas Syariah
Sholahudin Al-Aiyub (Ketua)
Siti Haniatunnisa (Anggota)
Agung Danarto (Anggota)
Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Ilham Akbar Habibie, Wakil Komisaris Utama Sulistyo Budi, Komisaris Independen Edy Setiadi, Komisaris Independen Iggi Haruman Achsie Komisaris, Juni Supriyanto Komisaris, Andre Mirza Hartawan. Sedangkan Direksi masing-masing :
– Direktur Utama Achmad K. Permana
– Direktur Kepatuhan Andri Donny
– Direktur Hery Syafril
– Direktur Purnomo B. Soetadi
– Direktur Awaldi
– Direktur Avianto Istihardjo.
Kepala BPKH Anggito Abimanyu menyatakan dalam kesempatan tersebut mengatakan, perubahan susunan pengurus Bank Muamalat merupakan perubahan pengurus tahap pertama di masa transisi menuju pengembangan Bank ke depan sesuai tagline Turnaround Towards Profitability, Sustainability & Synergy.
Hal tersebut lanjutnya, menyiratkan kunci sukses dari investasi BPKH di BMI ke depan, yakni dengan melakukan turnaround bisnis yang kompetitif. Fokus pada upaya membangun bisnis BMI yang berkelanjutan (sustainable) melalui perbaikan tata kelola bisnis yang baik, dan melakukan sinergi positif dengan seluruh ekosistem perhajian, segmen pasar syariah, pasar institusi unggulan dan sektor UMKM.
“Setelah tahap pertama perubahan susunan pengurus akan diagendakan langkah perubahan pengurus pada tahap selanjutnya,” ungkap Anggito.
Sementara Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana menambahkan, kedepannya Bank Muamalat akan terus memperkuat aspek digital. Salah satunya dengan membentuk divisi khusus, yang fokus untuk mengembangkan layanan perbankan digital secara bankwide.
Dikatakan, Bank Muamalat sendiri telah berulang kali mendapat penghargaan untuk aplikasi mobile banking Muamalat DIN. Upaya untuk menjadikan Bank Muamalat Indonesia sebagai bank digital telah dirintis salah satunya uji coba penerapan cashless dalam pemberian uang saku Jemaah haji (living cost).
“Kehadiran pengurus perseroan baru tentunya akan membuat struktur organisasi Bank Muamalat semakin kuat, khususnya dalam aspek pengawasan,” tuturnya seraya menambahkan, kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih jajaran komisaris yang lama. Untuk dewan komisaris yang baru seluruh Insan Muamalat siap menyambut dan mendukung, agar target turnaround perseroan dapat segera tercapai.
BPKH resmi menjadi PSP Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group pada tanggal 15 dan 16 November 2021 lalu sebanyak 7.903.112.181 saham atau setara dengan 77,42 persen. Dengan demikian, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat naik menjadi 78,45 persen. Setelah Bank Muamalat melakukan rights issue dimana BPKH menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp1 triliun total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat saat ini menjadi sebesar 82,7 persen. (Rabiatun)