Presiden Joko Widodo Optimis : Pelabuhan Patimban Mampu Mengekspor 15 Ribu Kendaraan Setiap Bulan

Presiden RI Joko Widodo, didamping Menhub Budi Karya Sumadi, meninjau kegiatan ekspor kendaraan bermotor di Pelabuhan Patimban

PATIMBAN–MARITIM : Presiden RI Joko Widodo, optimis kegiatan ekspor kendaraan melalui Car Terminal Pelabuhan Patimban akan terus meningkat ke depannya. Seperti yang direncanakan tahun 2022 ini, ditarget bisa ekspor sekitar 260 ribu kendaraan, per tahun.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo, yang didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meninjau langsung aktivitas kegiatan ekspor kendaraan yang tengah berlangsung di Pelabuhan Patimban pada Selasa (8/3).

Read More

Dalam rilis yang diterima tabloidmaritim.com, Rabu (9/3) Presiden Joko Widodo mengatakan, Pemerintah terus memacu kinerja Pelabuhan Patimban agar bisa melayani lebih banyak pengangkutan kendaraan, baik untuk ekspor maupun domestik.
“Sebelumnya direncanakan tahun ini bisa ekspor kurang lebih 160 ribu kendaraan per tahun. Tetapi melihat progress tiga bulan ini, bisa naik menjadi 180 ribu kendaraan per tahun,” kata Presiden Jokowi, seraya menambahkan sekarang (Selasa, 8/3) di Pelabuhan Patimban tengah berlangsung kegiatan ekspor kendaraan ke Filipina menggunakan Kapal Trans Harmony 2 Panama.

Presiden mengungkapkan, akan terus menambah tujuan negara ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban. “Ekspor ke negara Filipina, Brunei Darrusalam, Jepang, dan Vietnam ini sebagai awal. Nanti akan dikembangkan ke negara-negara lain, sehingga satu bulan ditargetkan bisa 15 ribu kendaraan yang diekspor dari Pelabuhan Patimban. Ini artinya industri kita terus bergerak meskipun di tengah pandemi,” ujarnya.

Presiden berharap, keberadaan Pelabuhan Patimban dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Pelabuhan Patimban akan berkolaborasi dengan Pelabuhan Priok menjadi Hub baru yang besar.

“Visinya adalah bagaimana kita membuat suatu titik baru kegiatan ekspor selain di Priok yang memiliki masalah kemacetan. Dengan makin banyaknya kegiatan ekspor, maka diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi,” ungkap Menhub.

Menhub Budi Karya menuturkan, pada tahun 2027, Pelabuhan Patimban ditargetkan akan memiliki kapasitas yang sama dengan Priok yaitu kapasitas sekitar 7.5 Juta TEUs peti kemas atau kontainer dan 600 ribu kendaraan per tahun.

Pemerintah melalui Kemenhub terus melakukan upaya-upaya meningkatkan daya saing bangsa melalui pembanguan infrastruktur transportasi. Selain membangun Pelabuhan Patimban, juga akan membangun Balai Uji Kendaraan Bermotor atau Proving Ground di Bekasi, sehingga kendaraan-kendaraan yang dibuat di Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri bisa langsung dilakukan pengujian di Indonesia.

Menurut Menhub, Indonesia memiliki potensi kemampuan industri manufaktur dan pasar domestik yang kuat yang dapat menjadi daya tarik bagi para investor.

“Jadi pelabuhan kita siapkan, pendukung industri kendaraannya juga disiapkan. InsaAllah 2027 kita leading di Asia Tenggara,” jelas Menhub Budi Karya Sumadi

Turut hadir dalam kegiatan peninjauan Dubes Jepang untuk Indonesia Kasanugi Kenji, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Bupati Subang H. Ruhimat. (Rabiatun)

Related posts