Sekjen Kemnaker : Bonus Demografi Bisa Menjadi Berkah, Tapi Juga Bisa Jadi Musibah

PADANG-MARITIM: Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Prof. Anwar Sanusi mengingatkan bahwa Indonesia dalam beberapa tahun ke depan bakal mengalami bonus demografi atau ledakan penduduk. Pada saat itu, sekitar 60 persen dari 270 juta total penduduk Indonesia berusia produktif.

Penduduk yang masuk usia produktif berusia antara 15- 64 tahun. Dari sisi ketenagakerjaan, momentum bonus demografi tersebut merupakan peluang dan sekaligus tantangan. Menjadi peluang, karena dalam momentum waktu yang disebut dengan bonus demografi itu penduduk usia produktif jumlahnya lebih besar dibanding penduduk usia non produktif.

Read More

“Besarnya penduduk usia produktif tersebut harus dikelola dengan baik, dengan cara mendorong SDM agar memiliki kompetensi dan keterampilan yang berdaya saing,” ucap Sekjen Anwar Sanusi saat membuka Press Tour Tahun 2022 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (30/3/2022).

Menurut Sekjen Anwar, jika penduduk usia produktif ini dikelola dengan baik, dalam arti diberikan keterampilan dan kompetensi yang berdaya saing, maka bonus demografi akan menjadi berkah. Tapi kalau tidak dikelola dengan baik, maka momentum tersebut bisa menjadi musibah.

“Penduduk usia produktif kalau kita berikan pengetahuan dan keterampilan yang cukup dengan kompetensi yang berdaya saing, saya yakin bukan menjadi berkah. Tapi akan bisa menjadi semacam musibah kalau mereka tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup, sementara pekerjaan yang ada sangat terbatas. Pengangguran akan semakin besar,” ucapnya.

Untuk mencegah terjadinya musibah akibat bonus demografi atau ledakan penduduk, lanjutnya, Kemnaker terus meningkatkan kompetensi bagi pencari kerja melalui berbagai macam pelatihan vokasi, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.

Ujung tombak

Di bagian lain, Sekjen Anwar Sanusi meminta wartawan yang tergabung dalam Forwaker (Forum Wartawan Ketenagakerjaan) menjadi ujung tombak penyebarluasan informasi ketenagakerjaan. Sehingga masyarakat mengetahui langkah yang akan dan telah dilakukan pemerintah, khususnya yang terkait masalah ketenagakerjaan.

Menurut Anwar, tekad pemerintah untuk kerja, kerja dan kerja, harus diikuti langkah dengan mewartakan hasil kerjanya itu. Dalam hal ini, peran wartawan ketenagakerjaan sangat berperan untuk menyebarluaskan semua kegiatan dan program yang dilaksanakan Kementerian Ketenagakerjaan.

Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadly Harahap dalam laporannya mengatakan, Press Tour Wartawan tahun 2022 berlangsung di Padang, Payakumbuh dan Bukittinggi, Sumatera Barat, dari 30 Maret hingga 1 April 2022.

Dikatakan, press tour menjadi ajang untuk meningkatkan kemitraan antara Biro Humas Kemnaker dan para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker). Sehingga dapat meningkatkan sinergi dalam memberikan dan menyebarluaskan informasi dan edukasi bidang ketenagakerjaan kepada masyarakat.

Chairul berharap penyebarluasan berita ketenagakerjaan yang tepat, akurat, up to date juga membantu menyosialisasikan program dan kinerja Kemnaker di media sebagai sarana informasi dalam mengedukasi masyarakat dan stakeholder.

Ia juga berharap tersampaikannya upaya-upaya yang sudah, sedang, dan akan dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dalam mendorong pertumbuhan dunia usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Forwaker, Hamdan, mengapresiasi Biro Humas Kemnaker yang menyelenggarakan Press Tour ke Sumbar. Forwaker, kata dia, akan terus mencerdaskan dan mengedukasi masyarakat tentang ketenagakerjaan.

“Forwaker merupakan kepanjangan tangan kemitraan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan. Ke depan, kami akan lebih meningkatkan kuantitas dan kualitasnya, baik dari sisi publikasi maupun akurasi pemberitaan,” ucapnya.

Press tour yang berlangsung 3 hari diawali kunjungan ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Padang. Di hari kedua, para awak media melakukan kunjungan ke BLK UPTD Payakumbuh guna melihat program dan kegiatan pelatihan di unit kerja daerah tersebut. (Purwanto).

 

 

Related posts