Luncurkan Jarvis 2022, Kemenperin Cetak SDM Industri Unggul Future Skill 4.0

Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan

JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) kembali meluncurkan program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) tahun 2022.

Pada penyelenggaraan Jarvis 2022 ini, politeknik dan akademi komunitas Kemenperin menargetkan menjaring 3.877 mahasiswa baru, termasuk di dalamnya 498 mahasiswa bebas biaya kuliah. Yakni, 96 mahasiswa di Politeknik Industri Logam Morowali dan 120 mahasiswa di Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal.

Berikutnya, 72 mahasiswa di Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng dan 210 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta. Sementara untuk SMK, Kemenperin akan menampung sebanyak 2.537 siswa di SMK-SMAK/SMTI Kemenperin

Pendaftaran Jarvis pada 11 April-20 Mei 2022 dan sudah tercatat sebanyak 1.512 orang dan 244 orang jalur SMK.

Jarvis, merupakan platform inovasi BPSDMI Kemenperin beralamat website jarvis.kemenperin.go.id, dipakai untuk seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring. Pada seluruh unit pendidikan di bawah Kemenperin, yakni 10 politeknik, 2 akademi komunitas dan 9 SMK.

Di sisi lain, melalui Jarvis, Kemenperin juga memberi kesempatan sama bagi lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan masuk ke politeknik dan akademi komunitas Kemenperin. Kemudian memberikan kesempatan lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah masuk SMK Kemenperin.

Kepala BPSDMI, Arus Gunawan, mewakili Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutannya mengatakan Jarvis diluncurkan sebagai komitmen Kemenperin mencetak SDM berkualitas dan kompeten serta menjawab kebutuhan industri.

“Jarvis, yang sudah terselenggaraan ketiga kalinya ini, adalah suatu upaya Kemenperin dalam beradaptasi dengan keadaan saat ini. Di mana kita harus bertransformasi ke dunia digital,” katanya, di Jakarta, Kamis (14/4).

Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin, yang tersebar di 11 provinsi Indonesia, telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi serta bermitra dengan industri penggunanya. Mulai proses perekrutan, prakerin hingga penempatan kerja. Sehingga seluruh lulusan sekolah dan kampus Kemenperin dapat terserap industri, melanjutkan pendidikan dan menjadi wirausaha.

“Sekolah dan kampus Kemenperin, memiliki kualitas menjadi best practice penyelenggaraan pendidikan sistem ganda, yang link and match dengan industri. Buktinya, SMAK Bogor dan SMTI Yogyakarta terpilih sebagai SMK terbaik di Indonesia di posisi pertama dan ketiga selama dua tahun berturut-turut,” urai Arus.

Hal lain, unit pendidikan Kemenperin dalam menyelenggarakan pendidikan vokasi juga bermitra dengan Swiss, Jerman dan Singapura. Lalu dalam penjajakan penyelarasan kualifikasi lulusan berstandar Eropa difasilitasi Dubes RI di Jerman.

“Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas unit pendidikan Kemenperin tidak hanya bertaraf nasional, tapi juga siap bersaing di dunia global, dalam mencetak SDM industri unggul. Menjadi Corporate University, visi BPSDMI dalam SK Menteri Perindustrian No 1009 tahun 2021,” paparnya.

Arus menambahkan, penyelenggaraan pendidikan vokasi bertaraf global tersebut bertujuan untuk mendukung pembangunan industri nasional yang berdaya saing, wujud Indonesia sebagai negara industri tangguh.

“Pertumbuhan industri nasional perlu didukung penyediaan SDM Industri unggul untuk memenuhi kebutuhan sebesar 682.000 orang per tahun. Oleh karena itu, diperlukan program link and match antara unit pendidikan dan pelatihan dengan industri penggunanya,” tekan Arus.

Skill 4.0

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI), Restu Yuni Widayati, melaporkan unit pendidikan Kemenperin telah siap menghadapi transformasi teknologi industri 4.0. Pemenuhan kebutuhan skills 4.0 ini, di antaranya melalui penyusunan modul lengkap dan training of trainers 4.0 para tenaga pengajar didukung mitra dalam dan luar negeri.

BPSDMI juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penerapan Sistem Manajemen K3. Sehingga unit pendidikan Kemenperin menjadi yang pertama di Indonesia menghasilkan lulusan dengan pemahaman dan kemampuan penerapan prinsip-prinsip K3.

Ke depan, Jarvis akan diintegrasikan dengan Career Development Center, platform inovasi BPSDMI. Sehingga bisa dimonitor karir siswa dan mahasiswa hingga lulus dan ditempatkan bekerja. Penelusuran rekam jejaknya. (Muhammad Raya)

Related posts