JAKARTA–MARITIM : Seiring dengan Pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021, di sela-sela pandemi covid-19 yang berangsur melandai menjadi momentum positif bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, meningkatkan kinerja perusahaan. Melalui berbagai pengembangan teknologi dan inovasi fitur, antaranya BNI Mobile Banking, bank berkode saham BBNI ini berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021 dengan Laba bersih Rp 10,89 triliun, tumbuh 232,2 persen year on year (yoy), atau dua kali lipat dari profit tahun 2020.
“BNI Mobile Banking mempertebal optimisme Perseroan dalam menapaki 2022,” aku Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati , dalam keterangannya yang diterima tabloidmaritim.com, Selasa (21/6) , seraya menambahkan, melalui pertumbuhan kinerja yang signifikan ini,
semakin meningkatkan optimisme Perseroan dalam menapaki bisnis jasa keuangan diwaktu mendatang.
Sulistyowati mengaku, BNI terus melakukan inovasi fitur yang memudahkan nasabah sehingga mendorong peningkatan user dan kinerja transaksi BNI Mobile Banking. Inovasi ini merupakan fitur digital BNI yang jadi sumber pertumbuhan kinerja BNI.
“BNI Mobile BNI, sebagai Product Champion layanan digital, mendorong peningkatan signifikan laba BNI pada 2021,”ujarnya.
Adi Sulistyowati memaparkan, jumlah user mobile banking per Mei 2022 telah mencapai 11,8 juta atau naik 32 persen secara tahunan. Jumlah transaksi BNI Mobile Banking pun masih tumbuh secara agresif dengan pertumbuhan pada Mei 2022 mencapai 33 persen secara tahunan. Nominal transaksi di BNI Mobile Banking pun ikut terkerek naik 23 persen secara tahunan.
“Tentunya raihan ini merupakan cerminan dari upaya kami yang senantiasa melakukan penyempurnaan dan meningkatkan nilai tambah atas layanan yang diberikan melalui BNI Mobile Banking,” katanya.
Adi Sulistyowati melanjutkan, nilai tambah tersebut berupa pengembangan yang berkelanjutan. Perseroan menghadirkan berbagai fitur inovatif berdasarkan kebutuhan user, serta pengembangan teknologi baik untuk kebutuhan nasabah ritel maupun bisnis dan tentunya mendukung tranformasi layanan ke digital.
BNI juga mendorong pertumbuhan akuisisi user dan aktivasi transaksi melalui berbagai program dan promosi baik dari sisi BNI maupun kerjasama dengan mitra yang turut berperan menghadirkan fitur transaksional di BNI mobile banking seperti e-wallet, provider telekomunikasi, switching company, dan lain-lain.
“Tentunya semua ini dilakukan dengan harapan untuk menjaga sekaligus meningkatkan daya tarik dan kepuasan nasabah sehingga meningkatkan penggunaan BNI Mobile Banking,” sebutnya.
Susi berpendapat, persaingan perbankan saat ini fokus dalam memberikan layanan yang reliable melalui kanal perbankan digital. Bahkan, banyak bank digital maupun lembaga keuangan lain yang turut menghadirkan inovasi layanan baru yang menjadi motivasi bagi BNI untuk tetap menghadirkan layanan prima pada BNI Mobile Banking.
“BNI pun setiap bulannya rutin meningkatkan layanan mobile banking baik berupa perbaikan secara berkelanjutan, peningkatan kapabilitas, maupun layanan fitur inovasi baru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah pengguna BNI Mobile Banking,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Susi mengutarakan, penguatan layanan digital sangatlah penting dalam membantu masyarakat untuk menekan biaya transaksi karena layanan digital dapat digunakan dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu mendatangi outlet bank. Terlebih ini akan menghemat banyak biaya transportasi masyarakat saat pergi ke bank.
“Dengan demikian, pengembangan layanan digital BNI juga turut mendukung upaya pemerintah dalam menuju cashless society, serta memberikan kemudahan, kenyamanan, serta keamanan bertransaksi yang menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Kinerja Menggembirakan
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan, BNI Mobile Banking merupakan Product Champion milik BNI yang menjadi sumber pendapatan dan pencetak laba Perseroan.
Seperti diketahui, BNI berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021. Kinerja BNI 2021 tercatat sangat menggembirakan di mana laba bersih tersebut mampu melampaui ekspektasi pasar. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8 persen yoy sehingga mencapai Rp 31,06 triliun.
“Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan yang efektif membuat cost of credit membaik menjadi 3,3 persen ,” sebutnya.
Mucharom melanjutkan, ekspansi kinerja BNI ini berlanjut pada 2022. Pada awal tahun ini, profitabilitas tercatat solid, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang menguat.
Kualitas kredit terus membaik sehingga menambah kemampuan perseroan dalam mengakselerasi percetakan pendapatan di awal tahun. Tingginya transaksi keuangan di platform-platform digital pun menjadi sumber pertumbuhan Fee Based Income (FBI) yang mendorong pertumbuhan laba progresif.
Laba bersih pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 3,96 triliun, tumbuh 63,2 persen yoy. Pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 7,3 persen yoy menjadi Rp 8,5 triliun.
“Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini. Transformasi digital kami pun mendorong terbukanya potensi-potensi ekonomi baru,” tuturnya optimis. (Rabiatun)