BBI LagawiFest, Pemerintah Dukung Artisan Unggulan Lampung

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

JAKARTA-MARITIM : Pemerintah konsisten mengkampanyekan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri untuk mendongkrak pertumbuhan industri Tanah Air. Kampanye ini merupakan wujud pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) untuk membangkitkan gairah pelaku usaha industri kecil dan menengah dengan memanfaatan teknologi dan digitalisasi bisnis, meningkatkan transaksi penjualan dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Panjaitan, mengatakan apresiasinya Gernas BBI Lampung. “Saya sangat apresiasi kepada Menteri Perindustrian yang kali ini menyelenggarakan Gernas BBI di pulau Tegal Mas Lampung,” ungkap Menko Luhut pada penyelenggaraan Harvesting BBI Lagawi Fest 2022 di Lampung, Kamis (23/6).

Read More

Menko Luhut juga mengunjungi beberapa booth UMKM Lampung. Menko Luhut dan mengingatkan untuk mengedepankan produk-produk dalam negeri dan orang Indonesia harus bangga dengan itu.

“Saya melihat semua produk UMKM Lampung bagus sekali dan produknya sangat berkualitas, jangan kita impor barang ataupun makanan yang bisa kita produksi dalam negeri,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan untuk tetap mengatur sektor perdagangan dan perindustrian, termasuk terkait UMKM, agar selalu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kita akan atur perdagangan dan perindustrian supaya lebih mengedepankan produk dalam negeri. Apalagi pertumbuhan ekonomi kita sangat bagus dan masih terkendali sampai saat ini,” tegasnya.

Sepanjang 2022, pemerintah mengagendakan kampanye Gernas BBI di 12 provinsi. Sebagai salah satu campaign manager, Kementerian Perindustrian menggelar Gernas BBI di Provinsi Lampung dengan tema Lagawi Fest, Lampung Bangga Wirausaha Industri dan tagline Satu Bumi Juta Karya. Lagawi Fest dibuka sejak 17 Maret lalu, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-58 Provinsi Lampung.

“Tiga tujuan utama dilaksanakannya program Gernas BBI LagawiFest ini adalah untuk meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah yang on boarding, pendampingan wirausaha industri, dan peningkatan transaksi penjualan para IKM,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam laporannya pada acara Harvesting BBI Lagawi Fest 2022.

Menperin mengungkapkan, dalam rangka mendukung tujuan Gernas BBI untuk menaikkan jumlah Artisan Indonesia (UMKM/IKM) hingga 30 juta yang on boarding di marketplace pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian konsisten memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi ebusiness melalui Program e-Smart IKM.

“Program e-Smart IKM Kemenperin telah berjalan sejak tahun 2017, dan sampai saat ini telah melatih 22.515 pelaku Industri Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia,” kata Menperin.

Melalui esmartikm.id ini pula, Kemenperin menggelar penjaringan IKM Lampung pada tanggal 27 Februari-6 Maret 2022 dan menghasilkan 478 IKM pendaftar. Selanjutnya, tim Ditjen IKMA Kemenperin bersama Bank Indonesia Lampung, Dekranasda Provinsi Lampung, Dinas Perindag Provinsi Lampung menggelar kurasi pada 13-14 Maret 2022 untuk menentukan 30 IKM terpilih yang berhak menjalani pendampingan intensif.

Adapun pendampingan intensif yang diberikan berupa pendampingan digital dan pendampingan untuk peningkatan kualitas dan daya saing, fasilitasi (HACCP, SKKNI, TKDN, test report, Desain Kemasan dan Merek), serta publikasi melalui berbagai media. Selain itu, 30 IKM terpilih #LagawiFest juga difasilitasi dengan pameran offline pada tanggal 1-6 Juni 2022 di Mall Kota Kasablanka Jakarta, yang menghasilkan total penjualan selama 5 hari sebesar Rp210,9 juta.

Selama pendampingan intensif, total penjualan 30 IKM dipantau secara online (landing page marketplace, virtual expo Telkom, dan website www.esmartikm.id) dan offline oleh Kemenperin, pada 20 Maret-17 Juni 2022 tercatat total penjualan 30 IKM sebesar Rp5,23 miliar.

Kemudian berdasarkan kriteria penilaian, pada acara Harvesting BBI Lagawi Fest ini ditetapkan lima IKM champion yang berhak ikut serta dalam BBI Award 2022. Lima IKM champion tersebut adalah Lampung Ethnica, Pisang Shamiya, Littlemonq, Rafins Snack, dan Askha Jaya.

“Ini buah hasil para IKM yang sejak kick off mendapatkan berbagai macam pendampingan baik digital dan fisik serta dukungan media. Kami mengajak hadirin untuk bangga dan membeli produk dalam negeri, khususnya produk Lampung yang dipamerkan hari ini,” ucap Menperin.

Pada acara ini juga diresmikan Desa Devisa Lada Hitam Lampung Timur yang merupakan implementasi kerja sama Ditjen IKMA Kemenperin dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk meningkatkan kapasitas, memperluas akses pasar dan meningkatkan ekspor IKM yang berkelanjutan.

Program pengembangan yang dilakukan bagi Desa Devisa Lada Hitam Lampung Timur diberikan meliputi penguatan manajemen dan kelembagaan, pendampingan teknis produksi dan sistem keamanan pangan, bantuan peralatan dan sarana produksi, serta pendampingan akses pasar.

Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan mendukung penuh peran Kemenperin dalam membantu memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha di provinsi Lampung serta mempromosikan produk lokal asal Lampung.

“Hal ini sejalan dengan tujuan dari pemerintah Provinsi Lampung untuk memperkenalkan berbagai produk lokal berkualitas yang tentunya memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikenal dan digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga berharap inisiatif ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung untuk mewujudkan lampung berjaya,” katanya. (Muhammad Raya)

Related posts