JAKARTA–MARITIM : Sebagai perusahaan teknologi keuangan berbasis digital dengan prinsip syariah, ALAMI, telah berhasil menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 10.000 proyek dengan akumulasi pembiayaan sebesar Rp3 triliun. Dengan proses penilaian risiko yang cermat, ALAMI memiliki kualitas penyaluran pembiayaan yang sehat, diukur dengan Tingkat Keberhasilan Bayar dalam jangka waktu 90 hari sejak jatuh tempo (TKB90) sebesar 100 persen.
Hal ini disampaikan oleh Chief Business Officer ALAMI, Bembi Triawan Juniar saat menjadi pembicara dalam acara Jakarta Talks 2022 , bertajuk “Ibukota Pindah, Jakarta Jadi Apa?” diselenggarakan oleh HIPMI Jaya di Hotel Fairmont, Selasa (28/6).
Dalam talks tersebut Bembi Triawan Junior mengatakan,ALAMI siap mendorong kemajuan UMKM di Indonesia lewat pembiayaan secara syariah kepada 3.000 anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Sebagai perusahaan teknologi keuangan berbasis digital dengan prinsip syariah, ALAMI memiliki visi yang sama dengan HIPMI dalam mengentaskan berbagai isu ekonomi bagi kaum muda Indonesia saat ini.
“Hadirnya ALAMI bertujuan untuk mendorong tumbuhnya perekonomian bangsa lewat pembiayaan kepada pelaku UMKM sejalan dengan HIPMI sebagai sebuah perhimpunan bagi pengusaha muda. Melalui produk pembiayaan UMKM berbasis digital yang kami miliki, kami berkomitmen untuk memberikan kemudahan akses modal kerja bagi para wirausaha termasuk anggota HIPMI,” tutur Bembi.
Dikatakan, dengan kredibilitas dan pencapaian ALAMI yang baik dapat dimanfaatkan oleh seluruh Anggota HIPMI Jaya khususnya dalam mendanai usahanya (beneficiary) atau berinvestasi sebagai pendana (funder). Untuk hal tersebut, ALAMI memiliki beberapa produk pembiayaan diantaranya Account Receivable (AR) financing, Account Payable (AP) financing, dan Ecosystem Financing.
Lebih jauh kata Bembi, dalam metode Account Receivable (AR) financing, pembiayaan ditujukan bagi UMKM yang menyelesaikan proyek/pekerjaan dan telah melakukan penagihan pada pemberi kerja (klien), namun belum dilakukan pembayaran. Melalui produk ini, UMKM tersebut tetap mampu memastikan cash flow dan dapat mengerjakan pekerjaan lainnya tanpa khawatir atas keterlambatan pembayaran. Sedangkan dalam metode Account Payable (AP) financing, pembiayaan diberikan berdasarkan invoice financing yang diterbitkan oleh Supplier kepada penerima pembiayaan. ALAMi juga menyalurkan pembiayaan dengan metode ecosystem financing, yaitu pembiayaan berbasis ekosistem kepada anggota dari suatu ekosistem. Anggota ekosistem merupakan pihak perorangan yang menjalankan aktivitas usaha tertentu untuk kemandirian ekonomi. Proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan secara end to end dilakukan melalui platform digital, sehingga proses yang dilalui oleh calon penerima pembiayaan menjadi lebih cepat dan mudah.
Jelasnya Bembi optimis terhadap perekonomian di DKI Jakarta, meskipun pusat pemerintahan akan dipindahkan. Melihat potensinya yang besar data BPS 2021 saja, DKI Jakarta memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp2.914,6 triliun pada tahun 2021 lalu, dimana PDRB tersebut merupakan yang terbesar diantara provinsi lainnya di Indonesia. Hal tersebut menjadi modal yang cukup untuk membawa ekonomi DKI Jakarta tumbuh sebesar 3,64 persen secara tahunan (year on year) per triwulan IV tahun 2021.
“Kami optimis perekonomian di Jakarta akan terus tumbuh dengan baik. Hal ini tentunya ditunjang oleh infrastruktur perekonomian di Jakarta yang sudah mumpuni dan jumlah penduduk dengan usia produktif yang mencapai 3,7 juta penduduk atau 71,5 persen dari total jumlah penduduk DKI Jakarta,” tutup Bembi.
Hadir pada kesempatan ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno secara daring, Direktur BCA Armand Hartono, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi, dan Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana.(Rabiatun)