JAKARTA-MARITIM: Perubahan iklim merupakan tantangan yang membutuhkan respon global. Ini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi menjadi masalah sosial dan ekonomi. Perubahan iklim juga memiliki dampak yang luas pada masalah ketenagakerjaan.
Indonesia telah menunjukkan komitmen iklim yang luar biasa dalam dekade terakhir. Sejak ratifikasi Paris Agreement tahun 2016, pemerintah telah memasukkan pertimbangan tentang iklim ke dalam agenda pembangunan dan kebijakan nasional dengan menetapkan net zero emission.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi ketika menjadi pembicara pada Forum L20 Road To Bali secara virtual
Anwar Sanusi mengatakan, inisiatif awal diambil oleh Kementerian Ketenagakerjaan yang berencana mengembangkan aksi nasional terhadap dampak perubahan iklim pada sektor ketenagakerjaan dan daftar pekerjaan kritis.
“Dalam aksi nasional ini, Kemnaker akan membuat rencana jangka pendek untuk merespon isu transisi yang berkeadilan,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan yang menuntut Indonesia harus lebih inovatif dalam menemukan cara lebih efektif untuk merespon perubahan pola dan tuntutan di pasar tenaga kerja.
Tugas mengatasi perubahan iklim tidak hanya mendesak, tetapi juga berkaitan erat dengan pemulihan yang inklusif dan langgeng dari pandemi.
“Dengan komitmen dan kerja sama internasional, kita dapat melakukan transisi ke net zero emission dan mencapai ketahanan iklim, sehingga kawasan kita muncul lebih kuat dari sebelumnya,” ucap Anwar Sanusi. (Purwanto).