Tingkatkan Transaksi Ekspor, BSI Perkuat Layanan Kerjasama Dengan LPEI

BSI tandatangan kerjasama dengan LPEI

JAKARTA — MARITIM : Dukungan dan implementasi untuk meningkatkan transaksi trade serta penjaminan, peningkatan ekspor yang lebih effisien serta peningkatan daya saing bagi eksportir khususnya nasabah LPEI melalui pendanaan sesuai syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin menguatkan sinergi ekspor nasional, yang dituangkan dalam bentuk penandatanganan tiga bidang kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Kami telah menandatangani MoU untuk Penjaminan Pembiayaan Berdasarkan Akad Kafalah Bil Ujrah, Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Khusus Transaksi Ekspor dan Impor untuk Nasabah LPEI serta Payroll Penggajian Pegawai dan Penyediaan Fasilitas Pembiayaan bagi pegawai LPEI,”ungkap Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Kamis (21/7) seraya melanjutkan, ini merupakan kelanjutan kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya yakni dalam hal pemberian pembiayaan kepada LPEI senilai Rp 3 Triliun untuk pengembangan bisnis LPEI.

Read More

Menurut Hery Gunadi, Bank Syariah Indonesia siap mendukung dari sisi infrastruktur dan layanan perbankan yang komperhensif untuk akselerasi bisnis LPEI yang akan mendorong peningkatan ekspor nasional. Terlebih, pada Juni lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.

BPS merilis data ekspor Indonesia pada Juni 2022 mencapai 26,09 miliar dolar AS naik sekitar 40,68 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Sementara impor Juni 2022 mencapai 21 miliar dolar AS, naik sekitar 21,98 persen dibandingkan bulan yang sama pada 2021. Sehingga menandakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus sebesar 5,09 miliar dolar AS.

Tentu capaian ini menjadi spirit untuk bersama mendorong transaksi ekspor sebagai salah satu sumber devisa negara yang mampu membangkitkan perekonomian nasional. Sebab dengan surplusnya neraca perdagangan akan menggeliatkan roda perekonomian sehingga mampu mendorong dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Hery menambahkan, hal ini menjadi peluang yang harus diambil Bank Syariah Indonesia untuk menjadi mitra perbankan syariah yang siap mendampingi para pelaku usaha, baik segmen korporasi, retail maupun UMKM yang memiliki kapabilitas usaha ekspor sehingga segmen usaha ini mampu bertahan dan bersaing sehingga diharapkan segmen usaaha ini akan menjaga menjaga kestabilan ekonomi di Tanah Air”.

Sebagai gambaran per Maret 2022 lalu, kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif sebesar sebesar 11,59 persen secara year on year (yoy). BSI juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan, sebesar Rp48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan pada kurun waktu yang sama.

Kualitas pembiayaan BSI pun semakin membaik dan terjaga. Hal itu tercermin dari non performing financing (NPF) nett yang turun menjadi 0,90 persen pada Maret 2022. NPF Gross juga mengalami penurunan, semula sebesar 3,09 persen pada Maret 2021 menjadi sebesar 2,91 persen pada Maret 2022.

Secara rinci, Kerjasama ini meliputi penyediaan fasilitas pembiayaan, hingga pemanfaatan produk jasa perbankan syariah khusus transaksi ekspor serta impor untuk nasabah LPEI. Juga terkait layanan payroll penggajian pegawai. Sinergi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang telah dilakukan pada Maret lalu. Di mana nantinya lebih dari 6000 pegawai LPEI dapat menikmati layanan BSI tak hanya payroll, tapi juga fasilitas pembiayaan rumah, Multiguna, OTO, Gadai dan pembiayaan emas, serta produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

Selain itu, dari sisi korporasi mendapatkan layanan mulai dari Transaction Banking termasuk cash management, virtual account, trade services dan penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Juga layanan ritel lainnya sehingga memudahkan single access bagi nasabah LPEI untuk bertransaksi dengan cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengungkapkan optimisme senada. Dia mengatakan, “Kami meyakini sinergi dan kolaborasi yang dibangun pada akhirnya akan mendorong terciptanya pelaku usaha yang berdaya saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan. Besar harapan kami, kerjasama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan. (Rabiatun)

Related posts