JAKARTA-MARITIM : Ketua Pembina Yayasan MATAULI, Dr. Ir. Akbar Tandjung, didampingi oleh Ketua Umum Yayasan MATAULI, Fitri K. Tandjung, beserta jajaran pengurus dan pengawas yayasan melakukan audiensi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Jakarta, Senin (12/9).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, merasa terhormat dapat dikunjungi Akbar Tandjung sebagai salah satu tokoh pemersatu bangsa.
Pada kesempatan audiensi tersebut, Fitri K. Tandjung selaku Ketua Umum Yayasan MATAULI, melaporkan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, bahwa Yayasan MATAULI yang didirikan oleh almarhum Jenderal Feisal Tanjung dan Dr. Ir. Akbar Tandjung beserta tokoh masyarakat Tapanuli Tengah pada tahun 1991. Sejak tahun 1993 mengelola SMA unggulan, SMAN 1 Plus MATAULI di Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
SMAN 1 Plus MATAULI Pandan, yang pengelolaanya semi militer, dengan menegakkan disiplin tinggi oleh instruktur dari pihak militer. Saat ini, alumninya sekitar 6.500, tersebar di seluruh Indonesia. Di mana lulusannya juga telah banyak masuk dalam Akmil, Akpol dan menduduki jabatan kemiliteran di TNI AD dan matra lainnya.
“Kalau MATAULI jelas bagus-bagus. Saya saat bertugas di Sibolga pernah berkunjung ke Kampus MATAULI,” ujar Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, yang juga menyampaikan kekagumannya kepada Pembina Yayasan MATAULI, Akbar Tandjung, dalam keikutsertaannya mencerdaskan bangsa.
Fitri K. Tandjung, sebagai Ketua Umum, juga menyampaikan perkembangan Yayasan MATAULI yang pada tahun 2018 telah mengelola Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPK) MATAULI di Pandan. Yang merupakan pesisir pantai barat Sumatera, sebagian besar mahasiswanya dari sekitar Tapanuli Tengah dan mendapatkan beasiswa.
Saat ini, Yayasan MATAULI sedang dalam rangka pengurusan izin operasional Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB), dalam rangka memperkuat keberadaan Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada tahun 2017. STAIB direncanakan dapat mulai melaksanakan perkuliahan tahun ini dengan kampus sementara di Kampus MATAULI Pandan.
Ketua Pembina Akbar Tandjung menyampaikan harapannya kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk dapat hadir dalam peletakan batu pertama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) yang lokasinya kurang dari 1 kilomater dari Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, menyatakan bersedia dan mendukung pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) di Barus. (Raya Jakobi)